Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Brader Yefta
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Brader Yefta adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Haruskah Orangtua "Sekolahkan" BPKB demi Biaya Pendidikan Anak?

Kompas.com - 30/06/2023, 18:17 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Nasabah ini bercerita, salah seorang anaknya yang akan melangsungkan wisuda SMP diharuskan membayar sebesar 800 ribu rupiah. Padahal menurutnya, saat anaknya akan melangsungkan ujian juga sudah diminta bayaran dengan jumlah tertentu.

Kemudian ia mengatakan membutuhkan pinjaman sebesar 4 hingga juta rupiah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya yang akan wisuda dan anak lainnya yang juga butuh membayar biaya pendidikan.

Butuh Biaya Pendidikan, Haruskan Pinjam ke Lembaga Kredit?

"Butuh biaya anak sekolah, hubungi saya Putri Ariani (nama samaran) marketing Bank Sabar Menanti di 0822XXXX6457 dengan agunan atau tanpa agunan, bunga ringan cicilan murah."

Iklan produk pinjaman seperti itu jamak kita temui baik di media sosial maupun disebar lewat selebaran di jalan-jalan.

Sebagai seorang yang bekerja di lembaga kredit memang saya mengakui bahwa musim anak sekolah adalah masa yang tepat untuk dijadikan sasaran strategis lembaga kredit dalam mendulang debitur alias nasabah.

Di momen ini banyak orangtua yang membutuhkan dana dan meminjam kepada lembaga kredit adalah salah satu opsi yang dipilih untuk mendapat uang demi memenuhi biaya pendidikan tersebut.

Ketika mengajukan pinjaman dan merasa syarat pengajuan kredit di bank itu terlalu kaku serta membutuhkan waktu lama untuk pencairannya, mereka bisa memilih meminjam ke multifinance atau koperasi yang memiliki syarat relatif mudah.

Namun, jika di tiga tempat tadi tidak bisa juga disetujui pengajuan peminjamannya, opsi terakhir yang bisa ditempuh adalah meminjam lewat lembaga pinjaman online melalui aplikasi peer to peer.

Terkait hal ini yang perlu diperhatikan adalah soal besaran bunga atau nominal cicilan beserta keamanan agunan. Masing-masing lembaga pinjaman pasti memiliki plus dan minus.

Oleh karena itu, bila boleh menyarankan ada baiknya sebagai orangtua untuk menyiapkan biaya pendidikan anaknya.

Para orangtua bisa menyisihkan dan menabung jauh-jauh hari sebelum sang anak mencapai usia sekolah atau kuliah.

Orangtua bisa tetapkan target tabungan yang dibutuhkan terkait biaya pendidikan dengan bertanya langsung ke pihak sekolah yang sekiranya akan dituju suatu hari nanti.

Tak lupa para orangtua juga perlu mengantisipasi adanya biaya insidental di luar biaya pokok, seperti biaya wisuda, biaya rekreasi, dan lain sebagainya.

Terkait biaya-biaya ini orangtua bisa menambahkan sekitar 5 hingga 10% dari total biaya selama 6 tahun di SD, 3 tahun di SMP, atau 3 tahun di SMA.

Namun, jika orangtua tetap memutuskan untuk mengajukan pinjaman dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor, ada beberapa saran agar pengajuan bisa disetujui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com