Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Hidup akan berjalan saling bertemu dan menemukan, energi-energi yang baik akan juga sampai pada energi yang baik pula. Biarkan seleksi alam yang berjalan, tidak perlu takut akan kesepian dan sendirian, karena pasti mereka akan dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang serupa.
Berhenti berharap kepada sahabat, berharap kepada sahabat membuat kita sakit hati, overthinking dan bisa jadi insecure.
Ada seorang sahabat yang pernah curhat kepada penulis. Sahabat penulis mengungkapkan bahwa ada perlakuan berbeda untuk dari beberapa sahabat yang ada di kantor.
Pernah suatu ketika sahabat penulis merasa sakit hati saat putri pertamanya lahir. Sahabat penulis menerima pemberian dari rekan kerja di kantor yang berbeda dengan seorang sahabat lain yang sama-sama bekerja di kantor tersebut.
Kejadian ini membuat sahabat penulis merasa sakit hati, merasa diri tidak diterima di dalam pertemanan, sehingga membuat mood sahabat saat bekerja menjadi turun gara-gara hal ini.
Tetaplah menjadi diri sendiri dengan sahabat baik dan berhenti untuk berharap pada sahabat.
Jadi berhentilah terlalu berharap kepada sahabat kita, jadilah orang yang mandiri dan kuat.
Kebesaran hati untuk tidak menaruh harap inilah yang menjadi pencegah konflik dan membuat persahabatan tetap berjalan tanpa ketersinggungan sehingga persahabatan tetap menjadi langgeng.
Karena secara naluri, manusia akan mengutamakan kepentingan pribadinya di atas kepentingan orang lain. Jadi wajar jika orang lain kadang tidak berempati kepada kita, atau hal ini juga menjadi bagian dari refleksi diri kita sendiri, ada apa dengan diri kita sehingga sahabat lain tidak menunjukkan simpati kepada kita, jangan-jangan kita sendiri juga bebal simpati kepada sahabat lain.
Berhenti untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan pribadi mereka. Setiap orang memiliki ranah pribadinya masing-masing, dan sebagai seorang sahabat ini adalah wilayah yang seharusnya tidak kita sentuh.
Menjadi dekat dengan sahabat tidak masalah, tapi jika sampai masuk dalam kehidupan pribadi mereka inilah yang tidak baik. Dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik serta mengancam langgengnya persahabatan.
Jadi jika ingin mencegah konflik dan membuat persahabatan tetang langgeng, berhenti untuk masuk terlalu dalam pada kehidupan pribadi mereka.
Bersahabat itu penting, menjadi sahabat yang baik itu juga penting, tapi tetaplah menjadi sahabat yang cerdas, penuh logika dan berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Banyak persahabatan berujung menjadi permusuhan, persahabatan menjadi pembunuhan, persahabatan melanggar hukum.
Muara awal dari konflik ini dikarenakan persahabatan yang selalu membenarkan tindakan sahabat lain jika itu salah, terlalu berharap banyak kepada sahabat, atau rasa sakit hati karena pendapatnya ditolak sebab terlalu ikut campur ke dalam kehidupan pribadi dan merasa bahwa apa yang diungkapkan adalah yang terbaik untuk kehidupan sahabatnya tersebut.
Jangan pernah mempersepsikan diri bahwa kita selalu benar dan mereka salah. Tapi ukur kadar diri dengan norma-norma yang berlaku dan tetap melakukan refleksi. Katakan salah jika salah, dan berani meminta maaf jika kita salah. Serta jangan lupa berbesar hati saat orang lain melakukan kesalahan dan meminta maaf kepada kita.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bijak dalam Persahabatan: 4 Hal untuk Mencegah Konflik"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.