Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Junjung Widagdo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Junjung Widagdo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

4 Tips Mencegah Konflik dengan Sahabat

Kompas.com - 18/08/2023, 15:21 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Hidup akan berjalan saling bertemu dan menemukan, energi-energi yang baik akan juga sampai pada energi yang baik pula. Biarkan seleksi alam yang berjalan, tidak perlu takut akan kesepian dan sendirian, karena pasti mereka akan dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang serupa.

Ketiga, Jangan Terlalu Berharap

Berhenti berharap kepada sahabat, berharap kepada sahabat membuat kita sakit hati, overthinking dan bisa jadi insecure.

Ada seorang sahabat yang pernah curhat kepada penulis. Sahabat penulis mengungkapkan bahwa ada perlakuan berbeda untuk dari beberapa sahabat yang ada di kantor.

Pernah suatu ketika sahabat penulis merasa sakit hati saat putri pertamanya lahir. Sahabat penulis menerima pemberian dari rekan kerja di kantor yang berbeda dengan seorang sahabat lain yang sama-sama bekerja di kantor tersebut.

Kejadian ini membuat sahabat penulis merasa sakit hati, merasa diri tidak diterima di dalam pertemanan, sehingga membuat mood sahabat saat bekerja menjadi turun gara-gara hal ini.

Tetaplah menjadi diri sendiri dengan sahabat baik dan berhenti untuk berharap pada sahabat.

Jadi berhentilah terlalu berharap kepada sahabat kita, jadilah orang yang mandiri dan kuat.

Kebesaran hati untuk tidak menaruh harap inilah yang menjadi pencegah konflik dan membuat persahabatan tetap berjalan tanpa ketersinggungan sehingga persahabatan tetap menjadi langgeng.

Karena secara naluri, manusia akan mengutamakan kepentingan pribadinya di atas kepentingan orang lain. Jadi wajar jika orang lain kadang tidak berempati kepada kita, atau hal ini juga menjadi bagian dari refleksi diri kita sendiri, ada apa dengan diri kita sehingga sahabat lain tidak menunjukkan simpati kepada kita, jangan-jangan kita sendiri juga bebal simpati kepada sahabat lain.

Empat, Jangan Masuk Kehidupan Pribadi

Ilustrasi membatasi kehidupan pribadi dengan sahabatShutterstock Ilustrasi membatasi kehidupan pribadi dengan sahabat
Poin terakhir ini juga salah satu rahasia pencegahan konflik dan langgengnya sebuah persahabatan di lingkungan, dengan berhenti untuk ikut serta dalam kehidupan pribadi sahabat kita.

Berhenti untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada kehidupan pribadi mereka. Setiap orang memiliki ranah pribadinya masing-masing, dan sebagai seorang sahabat ini adalah wilayah yang seharusnya tidak kita sentuh.

Menjadi dekat dengan sahabat tidak masalah, tapi jika sampai masuk dalam kehidupan pribadi mereka inilah yang tidak baik. Dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik serta mengancam langgengnya persahabatan.

Jadi jika ingin mencegah konflik dan membuat persahabatan tetang langgeng, berhenti untuk masuk terlalu dalam pada kehidupan pribadi mereka.

Wasana Kata

Bersahabat itu penting, menjadi sahabat yang baik itu juga penting, tapi tetaplah menjadi sahabat yang cerdas, penuh logika dan berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Banyak persahabatan berujung menjadi permusuhan, persahabatan menjadi pembunuhan, persahabatan melanggar hukum.

Muara awal dari konflik ini dikarenakan persahabatan yang selalu membenarkan tindakan sahabat lain jika itu salah, terlalu berharap banyak kepada sahabat, atau rasa sakit hati karena pendapatnya ditolak sebab terlalu ikut campur ke dalam kehidupan pribadi dan merasa bahwa apa yang diungkapkan adalah yang terbaik untuk kehidupan sahabatnya tersebut.

Jangan pernah mempersepsikan diri bahwa kita selalu benar dan mereka salah. Tapi ukur kadar diri dengan norma-norma yang berlaku dan tetap melakukan refleksi. Katakan salah jika salah, dan berani meminta maaf jika kita salah. Serta jangan lupa berbesar hati saat orang lain melakukan kesalahan dan meminta maaf kepada kita.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bijak dalam Persahabatan: 4 Hal untuk Mencegah Konflik"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau