Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yana Haudy
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yana Haudy adalah seorang yang berprofesi sebagai Full Time Blogger. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Hasil Studi: Kelas Warna-warni Ganggu Konsentrasi Siswa dalam Belajar

Kompas.com - 24/08/2023, 17:58 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Studi lain yang dilakukan oleh sekelompok peneliti Inggris tahun 2015 pada 153 kelas dan dimuat dalam Science Direct juga mendapat hasil serupa.

Kelas SD yang didekorasi dengan banyak warna dan gambar membuat fokus siswa selalu teralihkan karena terlalu banyak stimuli yang diterima mata yang lalu diteruskan ke otak.

Pada tahun 2018, Departemen Edukasi dan Psikologi University of Aveiro Spanyol melakukan penelitian terhadap 64 anak berusia 8--12 tahun untuk mengungkap apakah lingkungan visual dengan beban-tinggi dan beban-rendah memengaruhi kinerja kognitif anak.

Hasilnya anak yang berada dalam lingkungan visual beban-tinggi kesulitan memproses informasi karena mereka menerima rangsangan visual-spasial yang berlebihan.

Hal itu disebabkan karena fungsi kognitif anak masih berkembang dan karenanya belum sanggup menerima rangsangan visual spasial secara bersamaan.

Kelas Tanpa Dekorasi

Jean Piaget, seorang psikolog asal Swiss menjelaskan perkembangan kognitif sebagai cara anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek serta kejadian-kejadian di sekitarnya.

Misalnya bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek sosial, seperti diri sendiri, orang tua, dan teman.

Perkembangan kognitif akan terbentuk sempurna pada usia 13 tahun dari hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem syaraf dan pengalaman-pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Itulah mengapa dekorasi kelas yang berlebihan penuh warna dan hiasan akan membuat otak siswa TK dan SD terdistraksi dan akan mengakibatkan fokus akan materi dan pejaran teralihkan.

Meski cat warna-warni dan tembok yang banyak hiasan mengganggu konsentrasi, kelas yang polos tanpa dekorasi ternyata juga rentan bikin anak bosan karena suasana kelas yang kaku.

Dekorasi dan Warna Cat Ideal

Jika dekorasi berlebihan tidak bagus, begitupun juga dengan minim dekorasi, lalu harus bagaimana mendekor suasana kelas agar bisa membantu fokus siswa dalam belajar?

Di TK, dekorasi di kelas boleh sedikit lebih meriah daripada kelas 1, 2, atau 3 SD, meski tidak dianjurkan untuk berlebihan pula. Disarankan untuk menggunakan dekorasi yang mendorong anak bermain sambil belajar.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Xing Chin Thung dan Hakimi Ahmad dari Universiti Sains Malaysia, warna cat yang direkomendasikan untuk memberi efek menenangkan siswa di kelas TK adalah hijau muda dan biru muda. Apabila ingin anak lebih semangat, cerita, dan kreatif maka cat dinding warna kuning bisa jadi pilihan.

Lalu bagaimana dekorasi kelas di jenjang selanjutnya yang tidak mengganggu konsentrasi anak, tapi juga tidak bikin boring?

  • Punya sirkulasi udara yang baik dan tersinari cahaya alami, tapi bukan sinar matahari langsung

Sebaiknya hiasan yang ada di kelas jangan sampai menutupi jendela agar cahaya matahari dari luar bisa masuk ke dalam kelas. Bila dengan begitu kelas masih belum mendapat cukup cahaya matahari, menyalakan lampu bisa ditempuh agar suasana kelas lebih terang.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau