Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bayu Samudra
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Bayu Samudra adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Penutupan TikTok Shop dan Dampaknya bagi UMKM dan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 06/10/2023, 10:03 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Mengapa TikTok Shop Menarik Pengguna?

  • Fitur For You Page (FYP)

TikTok melakukan inovasi yang sangat brilian lewat fitur FYP yang memungkinkan penggunanya meneukan konten dan produk dengan cepat.

Fitur ini menggunakan algoritma yang cerdas untuk menyesuaikan konten yang ditampilkan sesuai dengan minat pengguna, alhasil membuat pengalaman berbelanja lebih personal.

FYP tidak hanya menampilkan konten atau produk yang diharapkan pengguna, melainkan juga menampilkan rekomendasi harga produk termurah.

  • Harga Bersaing

Sebagai platform socialcommerce, TikTok Shop sering menawarkan barang-barang dengan harga kompetitif yang dapat menarik konsumen ketika mencari penawaran terbaik.

  • Mudah Digunakan

Keunggulan lain TikTok Shop bagi pengguna adalah mudah digunakan. Desain yang sederhana dan intuituf, serta proses pembayaran yang lancar, dapat membuat konsumen merasa nyaman berbelanja di TikTok Shop.

TikTok Shop juga menyediakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dan interaktif, yang dapat menarik pengguna untuk berbelanja di platform tersebut.

Alasan Mendukung Pelarangan TikTok Shop

  • Persaingan tidak sehat

Salah satu alasan kuat untuk mendukung pelarangan TikTok Shop adalah adanya dugaan strategi predatory pricing yang menawarkan barang-barang dengan harga sangat murah.

Hal ini tentu saja dapat merugikan bisnis UMKM lain yang tidak dapat bersaing dengan harga di TikTok Shop, khususnya mereka yang masih berjualan secara konvensional.

  • Dampak terhadap kualitas produk

Ketika suatu bisnis berusaha memangkas harga jual secara drastis, tentu mereka akan mengorbankan hal lain, dalam kasus ini yang dikorbankan adalah kualitas produk atau layanan.

Dengan harga jual yang sangat murah tentu penjual tak mungkin menjual barang dengan kualitas yang baik, pasti tidak akan bisa menutup modal.

  • Kecemasan terhadap keamanan data

Alasan lain mengapa mendukung pelarangan TikTok Shop di Indonesia adalah ada kekhawatiran bahwa aplikasi seperti TikTok mengumpulkan data pribadi dan tidak bisa menjamin keamanannya.

Tak adanya jaminan keamanan data ini dapat memengaruhi kepercayaan konsumen serta bisa menghambat pertumbuhan bisnis di platform itu sendiri.

Di Amerika, ada Perjanjian Texas (Project Texas) yang mengharuskan TikTok mengikuti kebijakan Amerika, seperti pembangunan server di Amerika, pekerja pengelolaan harus warga negara Amerika, dan pengawasnya pun harus orang Amerika.

Alasan Menentang Pelarangan TikTok Shop

  • Pendorong pertumbuhan UMKM

Di sisi lain TikTok Shop telah membantu banyak UMKM meningkatkan visibilitas dan penjualan mereka. Tak hanya mendapat pelanggan baru, banyak pelaku UMKM juga mendapatkan keuntungan berlebih dari TikTok Shop ini.

Ketika TikTok Shop sudah dilarang, tentu akan menimbulkan masalah baru. Banyak pelaku UMKM akan kehilangan pasar, daya beli (makin) menurun, dan pertumbuhan ekonomi terhambat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau