Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Merza Gamal
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Merza Gamal adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Esensi Lagu "Aku Anak Sehat" dan Pentingnya Peran PKK

Kompas.com - 25/10/2023, 17:04 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Aku anak sehat, tubuhku kuat
Karena ibuku rajin dan cermat
Semasa aku bayi, s'lalu diberi ASI
Makanan bergizi dan imunisasi

Begitu kira-kira sepenggal lirik lagu Aku Anak Sehat ciptaan AT Mahmud yang seringkali kita dengar di berbagai iklan-iklan.

Akan tetapi sadarkah kita bahwa dalam lagu itu sebenarnya terdapat pesan penting akan kesehatan anak dan peran utama ibu dalam menjaga pertumbuhan serta perkembangan anak.

Sampai saat ini, lagu tersebut masih begitu relevan mempromosikan kesehatan anak-anak yang dimulai dari ibu dalam keluarga.

Tak hanya sampai di situ, lagu Aku Anak Sehat ini juga menceritakan tentang salah satu organisasi kemasyarakatan yang memiliki peran sentral dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia, yakni Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau lebih dikenal dengan PKK.

Pesan-pesan Penting dalam Lagu Aku Anak Sehat

Pesan yang terkandung dalam lagu Aku Anak Sehat ini terkait perawatan dan gizi anak-anak Indonesia. Beberapa hal pendukung kesehatan anak yang diangkat dalam lagu ini adalah sebagai berikut.

ASI dan Gizi Bergizi. Lagu ini menekankan pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) serta makanan bergizi untuk mendukung perkembangan anak-anak yang optimal. ASI dan gizi yang cukup merupakan fondasi penting untuk memastikan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat.

Imunisasi. Lagu ini juga berpesan bahwa anak-anak sehat itu adalah mereka yang menerima imunisasi, dengan begitu dapat membantu mereka terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya.

Imunisasi menjadi langkah kunci dalam upaya menjaga kesehatan anak sejak dini.

Posyandu. Lagu ini juga memberi pesan pada orangtua untuk melakukan pantauan dan perawatan anak-anak mereka secara rutin, mulai dari penimbangan berat badan, tinggi, dan sebagainya yang bisa dilakukan di Posyandu.

Tujuan melakukan pantauan secara rutin ini adalah agar orangtua tahu dan paham mengenai fase-fase pertumbuhan anak, sekaligus mengetahui apakah pertumbuhan anak sudah optimal atau belum.

Penanganan Masalah Kesehatan. Penggalan lirik soal ketika anak diare ibu selalu siap sedia memberi oralit menggambarkan bahwa ibu adalah orang pertama terdekat dengan anak yang harus selalu siaga dalam penanganan masalah kesehatan anak.

Tak hanya cepat, peran ibu dalam menangani masalah kesehatan anak juga mesti efektif dengan selalu menyediakan obat-obatan serta alat kesehatan lainnya di rumah.

Posyandu dan Peran Vital dalam Kesehatan Anak

Salah satu elemen penting dalam lagu Aku Anak Sehat adalah Posyandu. Sebagai perpanjangan tangan dari PKK, Posyandu ini menyediakan berbagai layanan kesehatan, termasuk imunisasi, konseling gizi, pengukuran tinggi dan berat badan anak, serta layanan kesehatan lain yang sangat membantu masyarakat dalam mencegah sekaligus mengatasi masalah kesehatan anak.

Posyandu adalah contoh konkret bagaimana PKK berperan begitu aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan pemenuhan gizi bagi anak-anak. Tak heran bila Posyandu yang merupakan bagian dari jaringan PKK saat ini sudah tersebar luas di seluruh wilayah indonesia.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Resistensi Antimikroba, Ancaman Sunyi yang Semakin Nyata
Kata Netizen
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Ketika Pekerjaan Aman, Hati Merasa Tidak Bertumbuh
Kata Netizen
'Financial Freedom' Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
"Financial Freedom" Bukan Soal Teori, tetapi Kebiasaan
Kata Netizen
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus 'Dosa Sampah' Kita
Tidak Boleh Andalkan Hujan untuk Menghapus "Dosa Sampah" Kita
Kata Netizen
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Tak Perlu Lahan Luas, Pekarangan Terpadu Bantu Atur Menu Harian
Kata Netizen
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Mau Resign Bukan Alasan untuk Kerja Asal-asalan
Kata Netizen
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan 'Less Cash Society'?
Bagaimana Indonesia Bisa Mewujudkan "Less Cash Society"?
Kata Netizen
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Cerita dari Ladang Jagung, Ketahanan Pangan dari Timor Tengah Selatan
Kata Netizen
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Saat Hewan Kehilangan Rumahnya, Peringatan untuk Kita Semua
Kata Netizen
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Dua Dekade Membimbing ABK: Catatan dari Ruang Kelas yang Sunyi
Kata Netizen
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Influencer Punya Rate Card, Dosen Juga Boleh Dong?
Kata Netizen
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Embung Jakarta untuk Banjir dan Ketahanan Pangan
Kata Netizen
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Ikan Asap Masak Santan, Lezat dan Tak Pernah Membosankan
Kata Netizen
Menerangi 'Shadow Economy', Jalan Menuju Inklusi?
Menerangi "Shadow Economy", Jalan Menuju Inklusi?
Kata Netizen
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Bukit Idaman, Oase Tenang di Dataran Tinggi Gisting
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau