Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ire Rosana Ullail
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ire Rosana Ullail adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sulitnya Penanganan Kasus KDRT di Indonesia

Kompas.com - 19/12/2023, 13:22 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kejadian kekerasan yang menimpa Dr. Qory membawa ingatan pada film Bollywood "Darlings" yang dibintangi oleh Alia Bhatt.

Dalam film tersebut, Alia Bhatt memerankan karakter Badrunissa Sheikh, seorang istri yang sering mengalami kekerasan dalam rumah tangganya yang dipenuhi oleh suami pecandu alkohol, Hamzah Sheikh.

Kesamaan antara kisah Badru dan Dr. Qory adalah keduanya mengalami kekerasan, baik verbal maupun fisik, dari orang yang seharusnya melindungi mereka. Meskipun alasan yang mendasari kekerasan mungkin berbeda, perlu diingat bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak dapat dibenarkan, dan perempuan perlu bersikap tegas.

Dalam film "Darlings," Badru menghadapi suami yang impulsif dan sering menggunakan kekerasan di bawah pengaruh alkohol. Namun, kejutan terjadi saat suami berubah menjadi manis, penuh kasih, dan memohon maaf kepada Badru.

Meski begitu, pola kekerasan dan pengampunan terus berulang hingga menimbulkan kejengkelan pada penonton.

Berbeda dengan kisah Badru, Dr. Qory mengalami kekerasan fisik dan mental secara nyata dari suaminya. Kondisi ini mencakup tendangan dan bahkan penindasan lehernya, yang terjadi ketika dokter Qory sedang mengandung anak keempat.

Akhir cerita kedua perempuan ini pun berbeda. Jika Badru memilih untuk membalas dendam pada suaminya di akhir cerita, Dr. Qory memutuskan untuk memaafkan dengan mencabut laporannya ke polisi.

Pilihan Dr. Qory lalu menimbulkan reaksi beragam di masyarakat. Publik, yang sejak awal mengikuti kisah Dr. Qory mulai dari hilangnya berita hingga pengakuan sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga, merasa marah dan kecewa dengan keputusannya untuk mencabut laporan.

Kisah KDRT memang memiliki dampak emosional pada masyarakat, yang seringkali hanya dapat diredam melalui proses hukum.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika masyarakat kecewa ketika korban KDRT memilih untuk mencabut laporannya dan memaafkan pelaku, mengingat publik telah terlibat sejak awal cerita.

Kejadian ini juga mengingatkan pada kasus KDRT yang dialami Lesty Kejora tahun sebelumnya. Setelah menimbulkan kemarahan di masyarakat, Lesty tiba-tiba memutuskan untuk mencabut laporannya, mirip dengan tindakan yang diambil oleh Dr. Qory.

Kedua perempuan ini memiliki persamaan dalam pilihan mereka untuk mencabut laporan dan memaafkan pelaku. Meskipun alasan di balik keputusan ini mungkin beragam, Dr. Qory menyatakan bahwa ia masih mencintai suaminya, sementara Lesty menyebut bahwa tindakan tersebut diambil demi keberlangsungan rumah tangganya.

Perlunya Mewaspadai Traumatic Bonding

Jika ada kasus KDRT, satu hal yang penting dan harus diwaspadai adalah akan munculnya fenomena traumatic bonding.

Fenomena ini merujuk pada kondisi seseorang terus membentuk ikatan emosional dengan pelaku kekerasan atau pelecehan yang seringkali dipicu oleh keterikatan dan harapan bahwa pelaku akan berubah.

Siklus ini kadang disebut sebagai fase "bulan madu", yakni suatu kondisi ketika pelaku meminta maaf dan berusaha memperbaiki hubungan dengan korban.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Kata Netizen
Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Kata Netizen
Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Kata Netizen
Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau