Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ketiga, koperasi memberikan ruang untuk pendidikan dan pengembangan diri. Koperasi yang menjalankan prinsip-prinsip koperasi dapat menjadi tempat yang ideal untuk mengembangkan usaha dan diri.
Anggota koperasi, sebagai pemilik koperasi, memiliki tanggung jawab untuk mendidik sesama anggota dan bersama-sama melakukan pengembangan agar koperasi tetap berkelanjutan.
Keempat, melalui koperasi, UMKM bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota.
Semangat kekeluargaan dan gotong royong dalam koperasi tidak hanya memberikan keuntungan bagi usaha sendiri, tetapi juga memberikan kesejahteraan kepada anggota koperasi melalui Sisa Hasil Usaha (SHU).
Maka, mengapa masih banyak UMKM yang enggan atau belum bergabung dengan koperasi? Selain semangat individual yang lebih dominan daripada semangat komunal, UMKM belum sepenuhnya diperkenalkan atau didorong secara internal untuk bergabung dengan koperasi.
Mungkin juga, UMKM belum menyadari sepenuhnya manfaat menjadi anggota koperasi. Saat ini, anak muda lebih mengenal bank daripada koperasi, dan tugas pengurus dan gerakan koperasi adalah mengenalkan dan mengajak UMKM agar lebih aktif bergabung dengan koperasi.
Jika Anda, sebagai pelaku UMKM, belum menjadi anggota koperasi, mari segera mendaftar, menyimpan, dan bersama-sama kita wujudkan kesejahteraan. Selamat UMKM Berkoperasi!
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengapa UMKM Jarang Berkoperasi?"
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya