Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gregorius Aditya
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Gregorius Aditya adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Penggunaan Teknologi "Jadi-jadian" Jadi Bukti Kita Gagap Teknologi?

Kompas.com - 09/03/2024, 08:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Belum lama ini ada fenomena unik yang terjadi saat acara peresmian perizinan mendirikan bangunan oleh Pemerintah Kota Makassar di Hotel Myko Makassar, Jumat (1/3/2024).

Pada acara itu, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto meresmikan langsung kegiatan tersebut. Yang membuat acara ini unik adalah adanya gimmick sang wali kota menempelkan tangannya ke layar yang menampilkan gambar tangan.

Sekilas adegan dalam acara ini terlihat begitu canggih, advance, dan mengagumkan karena kegiatan di level pemerintahan bisa memanfaatkan teknologi masa depan secara maksimal.

Akan tetapi, perasaan itu luntur begitu saja saat Sang Wali Kota menempelkan tangannya ke layar. Pada saat itu, ternyata di layar yang menampilkan biometrik tangan tersebut muncul tampilan menu dengan tombol-tombol yang biasa kita temui dalam aplikasi video player yang terdapat di laptop/komputer.

Momen itu terekam, tersebar, dan viral di berbagai platform media sosial. Akibatnya, banyak warganet yang langsung menyadarinya dan memberikan berbagai komentar.

Ada yang meledek orang di balik layar yang bertugas sebagai operator video, ada yang meledek sang wali kota karena dianggap sebagai boomer yang tak tahu bahwa itu biometrik “jadi-jadian”, dan ada juga yang mengeluh bahwa lebih baik memperbaiki kualitas website milik pemerintah, karena ia merasa masih kesulitan update KTP yang harus dilakukan secara manual di zaman yang modern dan serba digital ini.

Di komentar lain, menurut salah satu warganet, adegan atau gimmick-gimmick pemanfaatan teknologi canggih sudah umum dilakukan sebagai simbolis launching product digital dan sering digunakan oleh banyak instansi sebagaimana halnya potong pita.

Biometrik “Jadi-Jadian” dan Bagaimana Generasi Muda Melihatnya

Melihat fenomena ini, apa yang bisa kita pelajari?

Berangkat dari kejadian tadi, lalu saya bertanya-tanya apakah gimmick semacam itu bisa menjadi suatu hal yang dinormalisasi saat ini? Jika iya, bagaimana semestinya kita mengambil sikap akan fenomena ini?

Bagi saya, yang jelas memang kita perlu menyadari bahwa dunia saat ini sudah dinominasi oleh kalangan Milenial dan Generasi Z yang sejak kecil sudah terbiasa dengan teknologi.

Komentar-komentar warganet tadi menjadi bukti bahwa dunia telah berkembang begitu cepat dan bukan lagi diisi oleh orang-orang dari generasi “senior” saja.

Kita semua yang hidup di zaman modern ini harus berkaca bahwa para Milenial dan Gen Z adalah manusia yang dididik dengan mengalami berbagai filtering teknologi.

Dengan teknologi-teknologi canggih ini pula lah berbagai ilusi maupun isu-isu yang beredar bisa diungkat sebenar-benarnya. Segala macam jenis informasi yang tersebar di berbagai platform digital akan diuji kebenarannya dengan berbagai komparasi yang ada, sehingga mereka terbiasa dengan keautentikan dan transparansi data.

Maka dari itu, bentuk gimmick seperti yang dilakukan oleh Wali Kota Makassar, tentu akan menjadi sesuatu yang “mengganggu” mereka karena pembawaannya dapat dikatakan sebagai hal yang “tidak jujur” bagi generasi muda.

Potong Pita Lebih Jujur daripada Teknologi “Jadi-Jadian”

Lalu, terkait gimmick biometrik “jadi-jadian” dan potong pita sebagai simbolis pada saat acara peresmian sejatinya bukanlah dua hal yang dapat dibandingkan satu sama lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap Sektor Industri

Kata Netizen
Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Paradoks Panen Raya, Harga Beras Kenapa Masih Tinggi?

Kata Netizen
Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Pentingnya Pengendalian Peredaran Uang di Indonesia

Kata Netizen
Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Keutamaan Menyegerakan Puasa Sunah Syawal bagi Umat Muslim

Kata Netizen
Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Menilik Pengaruh Amicus Curiae Megawati dalam Sengketa Pilpres 2024

Kata Netizen
Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Melihat Efisiensi Jika Kurikulum Merdeka Diterapkan

Kata Netizen
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat di Hari ke-7 Idulfitri

Kata Netizen
Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Meminimalisir Terjadinya Tindak Kriminal Jelang Lebaran

Kata Netizen
Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Ini Rasanya Bermalam di Hotel Kapsul

Kata Netizen
Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kapan Ajarkan Si Kecil Belajar Bikin Kue Lebaran?

Kata Netizen
Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Alasan Magang ke Luar Negeri Bukan Sekadar Cari Pengalaman

Kata Netizen
Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Pengalaman Mengisi Kultum di Masjid Selepas Subuh dan Tarawih

Kata Netizen
Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Mencari Solusi dan Alternatif Lain dari Kenaikan PPN 12 Persen

Kata Netizen
Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Tahap-tahap Mencari Keuntungan Ekonomi dari Sampah

Kata Netizen
Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Cerita Pelajar SMP Jadi Relawan Banjir Bandang di Kabupaten Kudus

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com