Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gregorius Aditya
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Gregorius Aditya adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Penggunaan Teknologi "Jadi-jadian" Jadi Bukti Kita Gagap Teknologi?

Kompas.com - 09/03/2024, 08:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menurut berbagai catatan, acara potong pita saat peresmian adalah kegiatan bersejarah dari tahun 1900-an yang bermakna menjunjung tinggi permulaan sesuatu yang baru dengan cara sederhana.

Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan gimmick biometrik “jadi-jadian” yang mengesankan kemewahan, kecanggihan, keampuhan teknologi, akan tetapi di saat yang sama ternyata apa yang dilihat tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan malah “membohongi” diri sendiri serta banyak orang lainnya.

Kemudian, biometrik “jadi-jadian” ini juga memunculkan kesan negatif pada yang menyaksikan karena akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem dan semua kemudahan layanan berbasis teknologi yang ditawarkan dan dipromosikan oleh berbagai instansi.

Di zaman yang serba modern ini, melakukan gimmick semacam itu malah membuktikan bahwa banyak dari kita masih gagap akan semua perkembangan teknologi yang begitu cepat.

Penggunaan yang tak tepat sasaran, teknologi asal jadi, teknologi asal keren, dan teknologi asal-asal lainnya memperlihatkan bahwa kita belum siap. Alih-alih meninggalkan kesan canggih dan terlihat keren, justru gimmick teknologi “asal” tersebut malah membuat kita terlihat tertinggal begitu jauh dari sisi perkembangan teknologi.

Oleh karenanya, menggunakan cara tradisional seperti potong pita di sebuah acara peresmian masih menjadi hal yang sangat relevan dan justru akan menunjukkan kesederhanaan serta kejujuran pada semua pihak yang menyaksikan.

Sekarang, sebagai Milenial yang sedikit-banyak paham manajemen teknologi, saya ingin sedikit urun saran. Jika memang pada “senior” kita ingin menggunakan teknologi di setiap acara peresmian dan kegiatan lainnya agar terlihat keren, canggih, namun tetap otentik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pertama, manfaatkan tablet touchscreen. Umumnya, tablet dengan touchscreen ini dapat dihubungkan ke layar berukuran lebih besar dan bisa menampilkan interface yang menggambarkan logo sebuah acara/kegiatan tertentu. Kemudian logo tersebut bisa langsung diklik lewat layar tablet sebagai bukti peresmian dan akan bisa disaksikan oleh khalayak melalui layar besar yang sudah dihubungkan sebelumnya.

Kedua, manfaatkan penggunaan voice control. Cara ini memanfaatkan aplikasi mobile yang dihubungkan ke layar dengan perintah suara khusus. Perintah suara ini harus diatur sebelumnya dengan pengenalan suara orang yang akan meresmikan atau memulai kegiatan tersebut. Seperti misalnya, presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, wali kota, dan lain-lain.

Ketika orang tersebut memberi perintah yang sudah diatur sebelumnya, layar yang telah dihubungkan tadi akan menampilkan video opening peresmian acara atau kegiatan yang juga harus sudah diatur sebelumnya.

Dengan begitu, acara peresmian masih akan terlihat canggih dan keren serta meninggalkan kesan bahwa tak ada yang sia-sia dari pemanfaatan teknologi yang tepat sasaran serta tepat guna.

Selain itu, praktik-praktik tadi juga masih tergolong bisa dilakukan dengan anggaran instansi yang tak begitu besar jika dibandingkan dengan biaya membuat biometrik yang ternyata “jadi-jadian” seperti tadi.

Pendekatan semacam ini akan lebih mudah diterima generasi muda pada khususnya dan kita semua pada umumnya. Pemanfaatan teknologi yang sudah ada dengan cara unik akan lebih mendatangkan rasa kagum dan tentu akan lebih bermakna, ketimbang membuat sesuatu yang baru namun ternyata itu semua palsu belaka.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Fenomena Peresmian dengan Gimmick "Biometrik": Bukti Kita Gagap Konteks dan Teknologi?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau