Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Haris
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Abdul Haris adalah seorang yang berprofesi sebagai Bankir. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Jumlah Mesin ATM Terus Berkurang, Ada Apa?

Kompas.com - 25/07/2024, 15:07 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Barter, misalnya, sebenarnya masih diterapkan asalkan adanya kesepakatan. Uang tunai juga demikian, walaupun sudah ada pembayaran digital nyatanya tidak menggugurkan transaksi tunai.

Meskipun digitalisasi terus dipacu, bank sentral masih terus mengedarkan uang kertas dan logam. Pemanfaatan uang jenis itu masih tinggi.

Buktinya, data Bank Indonesia pada Mei 2024 menunjukkan bahwa uang kartal yang diedarkan meningkat 6,82 persen secara tahunan, sehingga menjadi Rp1.038,26 triliun.

Jadi, tidak ada keraguan, kebutuhan masyarakat yang memilih pembayaran tunai masih bakal terpenuhi.

Butuhnya Kemudahan

"Banking is necessary, but banks are not," ucap Bill Gates, pendiri Microsoft, 3 dekade yang lalu.

Terkait mesin ATM dan kantor cabang bank memang sudah diprediksi sejak lama. Perubahan menjawab kebutuhan manusia dan kebutuhan lazimnya mengarah pada adanya kemudahan.

Pergeseran dan kecenderungan gaya hidup dari transaksi tunai ke transaksi digital, rasanya sulit untuk ditahan.

Ada juga masyarakat yang kadung nyaman dengan kemudahan teknologi bisa jadi enggan kembali dengan pada cara-cara lama.

Keberlanjutan Perubahan

Mesin ATM muncul, aktivitas penarikan uang di bank berkurang. Begitu juga ketika aktivitas transaksi cukup dengan gawai, penarikan uang melalui mesin ATM menurun. Jumlah mesin ATM pun mulai menyusut.

Setiap perubahan ada konsekuensinya. Transisi dari tunai ke non-tunai akan terus berlanjut, dengan segala tantangan yang tersisa.

Bagi mereka yang masih bertahan dengan transaksi konvensional, instrumennya masih disediakan. Sembari, sebagian yang mampu dan bersedia, dapat beradaptasi terhadap perubahan yang ada.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Berkurangnya Mesin ATM, Adakah yang Salah?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau