Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Barter, misalnya, sebenarnya masih diterapkan asalkan adanya kesepakatan. Uang tunai juga demikian, walaupun sudah ada pembayaran digital nyatanya tidak menggugurkan transaksi tunai.
Meskipun digitalisasi terus dipacu, bank sentral masih terus mengedarkan uang kertas dan logam. Pemanfaatan uang jenis itu masih tinggi.
Buktinya, data Bank Indonesia pada Mei 2024 menunjukkan bahwa uang kartal yang diedarkan meningkat 6,82 persen secara tahunan, sehingga menjadi Rp1.038,26 triliun.
Jadi, tidak ada keraguan, kebutuhan masyarakat yang memilih pembayaran tunai masih bakal terpenuhi.
Butuhnya Kemudahan
"Banking is necessary, but banks are not," ucap Bill Gates, pendiri Microsoft, 3 dekade yang lalu.
Terkait mesin ATM dan kantor cabang bank memang sudah diprediksi sejak lama. Perubahan menjawab kebutuhan manusia dan kebutuhan lazimnya mengarah pada adanya kemudahan.
Pergeseran dan kecenderungan gaya hidup dari transaksi tunai ke transaksi digital, rasanya sulit untuk ditahan.
Ada juga masyarakat yang kadung nyaman dengan kemudahan teknologi bisa jadi enggan kembali dengan pada cara-cara lama.
Keberlanjutan Perubahan
Mesin ATM muncul, aktivitas penarikan uang di bank berkurang. Begitu juga ketika aktivitas transaksi cukup dengan gawai, penarikan uang melalui mesin ATM menurun. Jumlah mesin ATM pun mulai menyusut.
Setiap perubahan ada konsekuensinya. Transisi dari tunai ke non-tunai akan terus berlanjut, dengan segala tantangan yang tersisa.
Bagi mereka yang masih bertahan dengan transaksi konvensional, instrumennya masih disediakan. Sembari, sebagian yang mampu dan bersedia, dapat beradaptasi terhadap perubahan yang ada.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Berkurangnya Mesin ATM, Adakah yang Salah?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.