Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Saat saya berkunjung ke rumahnya, barengan ada tamu turis asing dari Dubai.
Kebanyakan kolektor mengoleksi berbagai macam karakter wayang golek khususnya Rama dan Sinta dari epos Ramayana.
Sementara menurut Enday, respon pasar lokal masih belum besar. Beberapa pesanan omestik atang dari instansi pemerintahan dan swasta. Awal tahun lalu, pesanan dari Kedutaan Besar Indonesia di Azerbaijan.
Kini pesanan suah mulai lancer. Sementara untuk memenuhi pesanan, Enday memberdayakan keluarganya, mulai dari anak, ibu, ayah sampai kerabat.
Memetik Inspirasi
Jerih payah Enday meneruskan tradisi usaha ayahnya, memberi banyak hikmah dan inspirasi.
Bagi Enday menggeluti pembuatan wayang golek, bukan hanya soal nafkah keluarga, namun juga tentang kegiatan melestarikan warisan budaya Sunda, yakni Wayang Golek.
"Saya tak mau nantinya, karena kita abai, wayang golek diklaim negara lain," katanya.
Tentu kita sepakat dengan pandangan Enday. Bahwa merawat eksistensi budaya itu penting. Bukankah budaya leluhur merupakan kearifan lokal itu DNA bangsa kita?
Kita patut belajar dari pengalaman EN day mengembangkan wayang goleknya. Menginspirasi tentang keuletan/ kegigihan, kecintaan, ketekunan.
Keuletan/ Kegigihan
Saat banyak orang merespon "hambar" upaya dan Wayang Goleknya, tidak membuatnya patah arang, Keyakinan bahwa jalan terang itu ada membuat niat dan tekad yang membakar kegigihan untuk berusaha terus maju.
Kecintaan
Rasa cinta Enday terhadap wayang golek memberi ikatan kuat dalam menjalani pekerjaannya. Membuat segala kesulitan semakin bisa dinikmati dan mudah.
Menumbuhkan keihklasan, pantang menyerah, sehingga memudahkannya menemukan solusi setiap permasalahan yang menghadang.
Ketekunan
Ketekunan tumbuh sebagai rasa cinta terhadap wayang golek sebagai warisan budaya Sunda sekaligus sebagai pekerjaan.
Menjalani pekerjaan adalah penting untuk pengembangan wayang golek lebih progresif.
Harapannya kerajinan wayang golek ini tetap eksis. Menjadi penopang identitas bangsa sampai kapan pun.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Memetik Inspirasi dari Perjalanan Wayang Golek Enday yang Menembus Pasar Dunia"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.