Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Dahron
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Muhammad Dahron adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Gaya Hidup 90an, Apakah Masih Relevan?

Kompas.com - 31/08/2024, 21:37 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan perguruan tinggi pun banyak yang menawarkan kegiatan-kegiatan seperti itu.

Selain itu, teknologi digital pun membuat kebiasaan-kebiasaan sosial menjadi lebih mudah dan efektif. Aplikasi chatting dan game online dapat digunakan untuk menjaga hubungan dengan teman-teman, bahkan jika jarak dan waktu terhalang. 

Kegiatan virtual seperti game online juga memungkinkan untuk menemukan teman-teman baru dengan minat yang sama.

Di masa kini, kebiasaan sosial juga lebih mementingkan kesadaran akan lingkungan dan keberlanjutan hidup. Banyak anak muda yang tertarik dengan gaya hidup sehat, vegan, dan ramah lingkungan, serta kegiatan yang mendukung hak asasi manusia dan hak-hak minoritas.

Attitude dan Perspektif

Aura dan attitude anak muda era 90an sangat khas dan mudah dikenali. Mereka menunjukkan kebebasan dalam diri mereka dan berusaha menjadi diri mereka sendiri. 

Budaya pop dan counter-culture sangat berpengaruh pada sikap dan perbuatan mereka. Saya dapat melihat beberapa contoh pada saat itu, seperti gerakan grunge dan punk rock yang berkaitan dengan music, dan streetwear dalam fashion.

Pada saat itu, musik seperti grunge, punk rock, dan Britpop berasal dari gerakan underground dan mencerminkan citra gaya hidup anak muda yang anti-establishment. 

Mereka menolak norma sosial yang ditetapkan, seperti norma dalam hal berpakaian atau menjadi sukses sesuai dengan definisi masyarakat. Mereka merasa lebih merdeka dan ingin hidup dengan "di kehendaki oleh diri mereka sendiri".

Selain musik, budaya pop juga mempengaruhi attitude anak muda pada masa itu. Dari film-film hingga genre game, konten populer pada era 90an memperlihatkan budaya pop yang mendunia dan melintasi batasan sosial dan budaya. 

Budaya itu yang menjadi alasan bahwa banyak remaja memilih untuk mengikuti jejak ikon-ikon populer pada masa itu, untuk menmambah gaya hidup baru yang menarik.

Dalam hal fashion, streetwear menjadi contoh nyata akan attitude remaja pada masa itu. Gaya berpakaian yang casual, longgar, dan banyak menggunakan apparel yang kamuflase, membuat anak muda menjadi semakin beda dan anti-mainstream. Mereka ingin dikenali sebagai budaya pop yang lowkey, bergaya rok, dan sedikit pemberontak.

Secara keseluruhan, era 90an menjadi era yang sangat berpengaruh bagi gaya hidup anak muda hingga saat ini. Musik, film, fashion, teknologi, kebiasaan sosial, dan sikap, semuanya memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk budaya pop dan gaya hidup anak muda saat ini.

Beberapa elemen dari era 90an, seperti gaya streetwear, grunge, serta game dan teknologi tertentu, masih relevan dan populer hingga saat ini. 

Kebiasaan sosial seperti berkumpul dan nongkrong bareng teman, serta kegiatan luar ruangan lainnya seperti skateboarding dan BMX, juga masih dilakukan oleh anak muda pada masa kini.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau