Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ragu Theodolfi
Penulis di Kompasiana

Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Stigma hingga Edukasi tentang Vasektomi

Kompas.com - 30/09/2024, 23:52 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Mitos yang beredar di masyarakat seperti vasektomi menyebabkan laki-laki kehilangan kejantanannya yang berdampak pada kehidupan sexualnya, adalah hal yang tidak benar. 

Nyatanya, produksi hormon testoteron dan kemampuan sexual laki-laki tidak terpengaruh.

Mitos lainnya seperti vasektomi adalah kastrasi (atau kebiri) adalah salah besar, toh tidak sampai mengangkat testis. 

Demikian halnya dengan adanya anggapan bahwa vasektomi dapat menyebabkan kanker prostat, belum dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.

Minimnya edukasi serta miskonsepsi tentang vasektomi menyebabkan ketakutan atau keraguan terhadap penggunaan kontrasepsi jenis ini. Juga kembali kepada peran perempuan dalam pengambilan keputusan.

Bagi keluarga yang memegang prinsip bahwa laki-laki adalah sebagai pemimpin dan pengambil keputusan, tentu ini menjadi problema tersendiri.

Edukasi tentang kontrasepsi apapun termasuk vasektomi, menjadi sangat krusial, tak lain agar dapat membuat keputusan yang bijak dalam pemilihan kontrasepsi, tidak hanya bagi perempuan, tapi juga bagi laki-laki.

Edukasi berupa informasi jenis kontrasepsi, cara kerja, risiko dan manfaatnya, serta pentingnya penggunaan yang benar untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual.

Edukasi yang tepat dapat mengurangi stigma dan juga informasi yang keliru di masyarakat, sehingga masyarakat lebih terbuka dan memahami bahwa kontrasepsi adalah bagian penting dari perencanaan keluarga sehat.

Vasektomi dan Kesehatan Mental Perempuan

Memilih vasektomi sebagai metode kontrasepsi pada pria dapat membawa manfaat bagi perempuan. 

Vasektomi dapat mengurangi beban perempuan dari penggunaan kontrasepsi yang mempengaruhi hormon dan dapat memberi efek negatif seperti perubahan mood atau kenaikan berat badan, seperti pil KB, IUD, KB suntik.

Vasektomi dapat menurunkan risiko kehamilan hingga 99%, sehingga diharapkan metode ini dapat menekan angka kehamilan yang tidak direncanakan. 

Risiko kesehatan akan muncul terutama pada perempuan yang secara fisik maupun mental belum siap untuk hamil. 

Dibandingkan dengan tubektomi (sterilisasi pada perempuan), vasektomi adalah pilihan yang lebih aman bagi perempuan yang memutuskan untuk tidak ingin memiliki anak lagi. Tubektomi membutuhkan prosedur operasi yang lebih komplit dan risiko yang tinggi.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Diet Saja Tak Cukup untuk Atasi Perut Buncit
Kata Netizen
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Bisakah Berharap Rusun Bebas dari Asap Rokok?
Kata Netizen
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Mencari Kandidat Pengganti Nasi, Sorgum sebagai Solusi?
Kata Netizen
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Perang Ego, Bisakah Kita Menghentikannya?
Kata Netizen
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Berpenampilan Menarik, Bisa Kerja, dan Stereotipe
Kata Netizen
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Jelang Bagikan Rapor, Wali Murid Boleh Beri Hadiah?
Kata Netizen
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Delayed Gratification, Dana Pensiun, dan Masa Tua
Kata Netizen
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Memaknai Idul Kurban dan Diplomasi Kemanusiaan
Kata Netizen
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Sudah Sejauh Mana Pendidikan Kita Saat Ini?
Kata Netizen
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Masihkah Relevan Peran dan Tugas Komite Sekolah?
Kata Netizen
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Masa Muda Sejahtera dan Tua Bahagia, Mau?
Kata Netizen
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Jebakan Frugal Habit, Sudah Mencoba Hemat Tetap Saja Boncos
Kata Netizen
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Indonesia dan Tingkat Kesejahteraan Tertinggi di Dunia
Kata Netizen
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Mendesak Sistem Pendukung dan Lingkungan Adaptif bagi Difabel
Kata Netizen
Sedia Dana Pensiun Sebelum Waktunya Tiba
Sedia Dana Pensiun Sebelum Waktunya Tiba
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau