Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efwe
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efwe adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kompas.com - 29/10/2024, 16:48 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kondisi ini diperparah oleh minimnya literasi korban tentang dunia teknologi digital dan keuangan.

Masyarakat umum yang menjadi korban seringkali tidak menyadari betapa berharganya data pribadi mereka, seperti nomor telepon dan informasi pada KTP.

Akibatnya, mereka abai  dalam melindungi data-data tersebut, atau  tidak tahu bagaimana  cara melindunginya.

Soceng dalam sektor jasa keuangan memiliki dua tujuan spesifik: mencuri atau melakukan sabotase. Bentuk-bentuk Soceng cukup beragam.  

Baiting, misalnya,  menggunakan umpan berupa janji palsu untuk memancing rasa keingintahuan atau keserakahan korban. Pelaku memikat korban  untuk masuk ke dalam perangkap  dan mencuri informasi pribadi atau menyerang perangkat korban dengan malware.

Pretexting adalah modus ketika pelaku mengelabui korban dengan rangkaian kebohongan yang cerdik.

Mereka berpura-pura membutuhkan informasi sensitif  dengan  dalih  untuk  kepentingan korban.

Phising  adalah modus yang paling sering digunakan dan paling berbahaya. Pelaku mengirimkan pesan yang menciptakan kondisi urgensi atau ancaman agar korban mengungkapkan informasi sensitif atau mengklik tautan/lampiran berbahaya.

Sebenarnya masih banyak bentuk Soceng lainnya, namun ketiga modus di atas adalah yang paling sering ditemukan dalam kejahatan keuangan. Untuk memahami lebih jauh tentang praktik social  engineering,

Penting untuk diingat bahwa pihak bank atau lembaga keuangan resmi tidak pernah meminta nasabah untuk memberikan nomor OTP dengan alasan apapun. OTP (one time password) adalah kode unik yang dikirimkan untuk mengamankan transaksi online.  

Ibarat kunci gembok, OTP melindungi rekening dari akses yang tidak sah. Jika OTP diberikan kepada orang lain, rekening rentan dibobol melalui transfer ilegal, penarikan  tunai, dan bahkan penggantian password.

Sayangnya, banyak nasabah yang  panik  dan tertipu  sehingga  memberikan  OTP  kepada  pelaku  kejahatan. Minimnya pengetahuan tentang perbankan dan teknologi  digital  membuat mereka  mudah  termakan  manipulasi.

OTP ini merupakan pintu  tergembok terakhir saat transaksi secara online akan dilakukan, begitu gemboknya (OTP) itu terbuka siapapun bisa dengan bebas melakukan apapun terhadap rekening tersebut, termasuk melakukan transfer, penarikan uang, bahkan mengganti password permanennya.

Tetapi ya itu tadi, karena panik termakan manipulasi sang pelaku kejahatan pengguna modus Soceng, ditambah dengan minimnya literasi keuangan dan teknologi digital, nasabah kerap dengan mudah memberikan data pribadi termasuk kunci gemboknya berupa OTP tadi, akibatnya uang kemudian berpindah tangan dan raib.

Agar terhindar dari praktik manipulasi social engineering (Soceng), kita perlu meningkatkan kewaspadaan, karena Soceng tidak hanya menyasar sektor perbankan, tetapi juga bidang lainnya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Merasa Kesepian dalam Rumah Tangga, Bisakah Terjadi?

Kata Netizen
Revitalisasi Pasar Tradisional, Adakah Dampaknya dengan Masa Depan?

Revitalisasi Pasar Tradisional, Adakah Dampaknya dengan Masa Depan?

Kata Netizen
Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Kata Netizen
Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Kata Netizen
Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau