Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Berjalannya waktu, tahun berganti tahun, hiruk-pikuk dunia perlawasan kerap saya rasakan, hingga pada akhirnya turut merasakan fase menjelajah.
Berawal dari ternganga, menjadi terbiasa, hingga merasa tak ada yang istimewa lagi alias sudah biasa saking seringnya melihat beragam jenis dan kondisi buku.
Sampai-sampai aktivitas menjelajah pun berganti, yang semula benar-benar menjelajah, kini menjadi nampung.
Jadi dengan maksud jika mau melihat dan membeli buku, jauh lebih memilih untuk dihubungi lebih dulu baru datang ke lokasi, atau memesan genre tertentu lebih dulu dan jika sudah ready langsung request untuk diantar ke rumah.
Kejutan Uang dan Buku Keemasan
Di tahun 2022, saya membeli buku bekas dan lawas seperti biasanya untuk dijual kembali. Ketika barang datang, langsung saya keluarkan dari kardus dan dibersihkan satu per satu sembari melakukan pengecekan detail. Sekilas, semua buku tampak biasa dan tak ada yang berbeda.
Saat itu, sekaligus melakukan pemasaran. Beberapa buku berhasil difoto dan dipasarkan, tetapi begitu mau lanjut ke sebuah buku besar, kok, dari jauh terlihat ada beberapa lembar kertas pink kemerahan di tengah buku.
Saya hanya berpikir kertas itu adalah catatan bekas si pemiliknya atau pembatas buku.
Ketika dibuka, rupanya uang Rp 100.000,-an sebanyak 3 lembar, tersusun rapi menyelip di tengah halaman buku.
Saya pun bengong dan bertanya-tanya sendiri, "Ini uang asli apa palsu ya," begitu dicek betul-betul rupanya asli.
Kalau orang lain dapat uang tak terduga mungkin senangnya bukan main, tetapi entah justru saya malah takut. Sebab, bukan milik saya, apalagi kondisi uangnya adalah baru dan mulus betul, rasa-rasa baru diselipkan.
Saat itu juga, saya langsung menghubungi Pakde, sebab beliaulah yang mengangkut dan membawakan buku-bukunya kepada saya - untuk menanyakan apakah uang tersebut miliknya atau mungkin mengetahui siapa pemilik buku sebelumnya.
Sederhana, beliau mengatakan uang tersebut bukan miliknya, dan itu menjadi giliran saya mendapatkan hal tak terduga.
Buku Keemasan
Tahun selanjutnya, 2023. Saya masih menjalani aktivitas peralihan dari menjelajah buku seperti biasanya, yakni menampung.