Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Semester Genap ini adalah peluang untuk menorehkan cerita baru. Tulis lembar-lembar pengabdian dengan tinta keikhlasan dan semangat pembaruan.
Berhenti membandingkan diri dengan guru lain. Fokuslah pada pertumbuhan diri. Setiap guru punya perjalanan, tantangan, kelebihan, dan keunikan masing-masing.
Jadikan sekolah dan ruang kelas sebagai laboratorium kehidupan. Tempat dimana kesalahan dianggap sebagai proses belajar, bukan bahan ejekan. Tempat dimana setiap anak merasa diterima dan dimampukan.
Jangan menunggu apresiasi untuk bekerja dengan sepenuh hati. Jadikan keberhasilan siswa sebagai kepuasan batin. Itulah bentuk pengakuan paling murni.
Dunia tak berhenti berubah. Tapi satu hal yang tak boleh berubah adalah komitmen kita sebagai pendidik untuk menjadi agen peradaban dan pembawa cahaya ketika bertemu dengan gelapnya tantangan zaman.
Saatnya memulai kembali dengan langkah pasti. Tak ada kata terlambat untuk memperbaiki niat, memperkuat kompetensi, dan memperluas kontribusi.
Jika Ramadan berhasil membakar semangat, maka semangat Syawal adalah panggilan untuk membuktikan diri. Bukan sekadar kembali ke rutinitas tetapi naik kelas dalam kualitas.
Wahai guru, mari tata ulang hati kita. Tolong hindari segala bentuk prasangka, iri hati, dan penyakit hati yang (masih) bersarang. Ganti lah dengan niat ikhlas, semangat berbagi, dan tekad untuk menjadi lebih baik.
Dunia pendidikan sedang menantikan guru-guru luar biasa. Guru yang bukan hanya hebat tapi juga bijak. Bukan hanya mengajar tapi juga menginspirasi.
Semoga di semester ini menjadi babak baru yang penuh harapan. Serta membawa banyak kejutan menggembirakan bagi seluruh guru dan insan pendidikan. Guna mendekatkan kita semua pada cita-cita besar: mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cinta dan ketulusan.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kembali ke Settingan Awal Guru yang "Orisinil""
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.