Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Gregorius Aditya
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Gregorius Aditya adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kompas.com - 21/04/2025, 11:55 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Dalam kerja sama skala internasional, kesalahpahaman yang sering kali muncul adalah akibat perbedaan bahasa atau isyarat yang disalahartikan.

Bahkan definisi istilah teknis antar studio mancanegara mungkin memiliki makna yang sedikit berbeda satu sama lain, yang menyebabkan kebingungan dalam pelaksanaan kecuali jika protokol komunikasi didefinisikan dengan jelas.

Oleh karenanya, komunikasi yang terbuka dan memahami perspektif masing-masing di awal tentang proses dan alur kerja perlu ditekankan.

11. Tantangan Zona Waktu 

Selain budaya, apabila terdapat kolaborasi dengan studio yang beroperasi di zona waktu yang berbeda, maka perbedaan waktu akan dapat secara nyata menjadi tantangan. 

Adanya umpan balik sederhana yang sebenarnya dapat diselesaikan dalam waktu satu jam saja misalnya, dapat berakhir dengan memakan waktu seharian penuh atau lebih karena studio lain berada di jam operasional berbeda. 

Adanya penjadwalan yang cermat, alat komunikasi bahkan yang sanggup pada level asinkron, dan komunikasi koordinator proyek sepanjang waktu sangat penting untuk mengelola hal ini.

12. Kurangnya Standarisasi Pipeline

Salah satu kondisi lapangan yang perlu dipahami adalah banyak studio mengembangkan alur kerja dan cara unik mereka sendiri untuk mengotomatiskan tugas atau mengelola proses. Meskipun adanya hal ini menawarkan fleksibilitas, kondisi ini menimbulkan masalah interoperabilitas saat bekerja dengan mitra eksternal.

Kurangnya logika alur kerja bersama ini akan membuat kolaborasi menjadi lebih rumit, sehingga meningkatkan hambatan di setiap langkah progres produksi.

13. Perencanaan yang Kurang Efektif untuk Render dan Posting

Jika pembuatan aset dan animasi dikirimkan tepat waktu, ini tidak menutup kemungkinan adanya antrian render dan proses pascaproduksi yang berpotensi dapat menjadi hambatan jika tidak diperhitungkan dalam jadwal awal. 

Rendering yang didistribusikan di berbagai fasilitas jasa render dengan spesifikasi tersendiri di tiap tempatnya juga dapat menimbulkan ketidakkonsistenan kecuali pengaturan render dikontrol dengan ketat. Ini membuat perusahaan pemangku utama, publisher, atau rumah produksi perlu memetakan bagaimana antisipasi efektivias untuk proses ini

14. Potensi Meremehkan Beban Masalah Administrasi

Proyek kolaboratif umumnya menimbulkan biaya tambahan administratif dalam bentuk rapat, dokumentasi, koordinasi, dan pemeriksaan silang hasil akhir (cross-checking quality control deliverables). 

Banyak produser kreatif seringkali meremehkan banyaknya pekerjaan administratif yang diperlukan untuk menjaga semuanya tetap pada jalurnya dan seringkali hanya meminta proyek segera selesai tanpa paham prosesnya, yang berujung pada kelelahan studio vendor atau adanya langkah-langkah yang terlewatkan.

15. Kurangnya “Studio Admin” yang Terpusat

Salah satu solusi yang sering diusulkan untuk mengatasi masalah-masalah di atas adalah pembentukan studio administratif terpusat atau tim manajemen utama yang membidani proyek sebagai perpanjangan tangan para pemangku kepentingan. 

Adanya tim ini akan sangat berguna dalam mengawasi penjadwalan, pelacakan aset, komunikasi antar-studio, dan jaminan kualitas, serta memastikan bahwa seluruh rantai pasokan kreatif beroperasi secara kohesif. Dengan bertindak sebagai otak konsorsium, studio ini dapat mengurangi sebagian besar hambatan terkait kolaborasi. 

Adanya sistem semacam ini perlu dipahami setiap pemangku kepentingan baik rumah produksi utama, publisher, hingga dalam ranah tertentu investor agar informasi yang ada tetap dapat terukur dan tidak simpang siur.

Penutup

Dalam produksi animasi, terutama dalam ekosistem kolaboratif, rantai pasokan (supply chain) tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan industri barang fisik lainnya seperti komoditas maupun manufaktur. 

Dalam ranah animasi, File menggantikan bahan mentah, adanya gudang layout hingga render menggantikan pabrik, dan server cloud menggantikan truk dan gudang—tetapi kebutuhan akan koordinasi, konsistensi, dan kontrol tetap sama pentingnya. 

Mengenali supply chain digital dan mengelola tantangannya secara proaktif dapat menjadi kunci untuk menghadirkan konten animasi yang sukses tepat waktu, sesuai anggaran, dan dengan integritas kreatif yang utuh.

Hal semacam ini ke depannya dapat melahirkan Jumbo-Jumbo lainnya bagi insan perfilman animasi di Indonesia.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tantangan Supply Chain Proyek Animasi Kolaboratif, Berkaca pada Film "Jumbo""

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau