Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Yuk, Kenali Zat Alergen dalam Produk Kosmetikmu"
Produk kosmetik bagi kaum hawa boleh dibilang sudah menjadi kebutuhan pokok, apapun bentuk dan jenisnya.
Paling tidak jenis produk kosmetik dasar seperti bedak atau lipstik pasti mereka miliki.
Produk kosmetik nyatanya sudah digunakan setidaknya sejak ribuan tahun yang lalu, yakni pada peradaban Mesir kuno.
Menurut kepercayaan orang Mesir Kuno, riasan berfungsi sebagai penanda kekayaan dan diyakini dapat menarik perhatian para dewa.
Produk kosmetik tak hanya semakin populer, tetapi juga semakin berkembang. Hal ini terlihat dari semakin beragamnya bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik.
Tak hanya itu, teknologi pembuatan dan kemasannya pun sangat inovatif, beragam, dan meranik.
Maka tak heran jika produk kosmetik selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi wanita. Bahkan saat ini juga sudah ada produk kosmetik yang cocok digunakan untuk pria.
Karena saking banyaknya pilihan, tak jarang para wanita sering gonta-ganti produk kosmetik.
Pertanyaannya sekarang, sudahkan kita sadar bahwa pada produk kosmetik tertentu terdapat kandungan zat yang sifatnya alergen (berpotensi menyebabkan alergi)?
Sebelum membahas zat alergen pada produk kosmetik, baiknya kita pahami dulu pengertian kosmetik dan jenis bahan dasar kosmetik.
Menurut Peraturan BPOM nomor 12 tahun 2020 tentang Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika, kosmetika didefinisikan sebagai bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar, atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Berdasarkan definisi tersebut, maka ada dua poin penting yang perlu kita ingat mengenai kosmetik. Pertama, produk kosmetik tidak boleh mengklaim seolah-olah mengobati atau mencegah penyakit.
Kedua, produk yang digunakan secara oral, injeksi, atau bersentuhan dengan bagian lain dari tubuh manusia seperti membran mukosa hidung atau organ genital bagian dalam, bukanlah produk kosmetika.
Dalam pembuatan produk kosmetik, bahan baku yang digunakan begitu banyak dan bervariasi. Namun, ada beberapa bahan baku penting yang digunakan untuk membuat produk kosmetik, antara lain sebagai berikut.