Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Akan tetapi memang perlu diakui bahwa banyak armada dan terminalnya yang butuh penataan lebih baik agar minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik semakin meningkat.
Di Banyuwangi selain terdapat angkot dan bus, juga ada transportasi publik lain, yakni kereta api dan pesawat. Banyuwangi memiliki satu bandara dan enam stasiun kereta api besar aktif yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Jalur kereta yang terdapat di Banyuwangi sebagian besar merupakan jalur kereta peninggalan Belanda. Hanya jalur dari eks-Stasiun Kabat hingga Stasiun Ketapang saja yang merupakan hasil pembangunan di era pemerintahan orde baru.
Namun saat ini beberapa jalur kereta yang dibangun pada masa orde baru, seperti jalur Stasiun Ketapang-Meneng sudah tidak aktif.
Selain memiliki jalur kereta dan stasiun, Banyuwangi juga memiliki bandara. Banyuwangi baru memulai membangun bandara pada era Bupati Ratna Ani Lestari dan baru selesai pada era Bupati Anas.
Bandara tersebut awalnya dinamakan Bandara Blimbingsari karena lokasinya yang terdapat di Kecamatan Blimbingsari. Namun, beberapa waktu kemudian nama tersebut diubah menjadi Bandara Internasional Banyuwangi.
Nama baru tersebut kemudian diubah kembali menjadi Bandara Banyuwangi setelah dihentikannya penerbangan internasional dari Kuala Lumpur.
Beberapa maskapai yang beroperasi di Bandara Banyuwangi antara lain Wings Air, Batik Air, dan Citilink. Seluruh maskapai ini hanya melayani rute penerbangan domestik saja.
Di samping itu, Banyuwangi juga memiliki pelabuhan mengingat Banyuwangi berbatasan langsung dengan laut.
Pelabuhan ini berlokasi di Desa Ketapang, dekat dengan Stasiun Ketapang. Pelabuhan Ketapang ini dikelola oleh Angkutan Sungai Danau dan Pantai (ASDP).
Aktivitas di pelabuhan ini terbilang cukup tinggi, karena banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menyeberang ke Bali atau sebaliknya.
Pada masa sekarang, pilihan transportasi di Banyuwangi selain kendaraan pribadi adalah taksi dan ojek online.
Di masa sekarang, masyarakat banyak yang memilih menggunakan transportasi online ini dan mulai meninggalkan taksi atau ojek konvensional.
Meski perlu diakui keberadaan transportasi online ini masih terbilang sulit dipesan di malam hari. Padahal, jadwal keberangkatan dan tibanya kereta api di Banyuwangi ada di waktu malam atau subuh.
Hingga saat ini, Banyuwangi belum memiliki sarana transportasi publik yang nyaman, aman, dapat diandalkan, dan tentunya saling terintegrasi satu dengan yang lainnya.