Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Di samping itu, Sasapton yang ikut menghadirkan berbagai saudagar mancanegara juga bisa menjadi alat diplomasi kultural Kesultanan Banten dalam menjalin hubungan diplomatik dengan bangsa-bangsa lain dalam rangka menjaga hubungan kerja sama perdagangan.
Dalam sebuah catatan sejarah dijelaskan bahwa Sasapton diadakan untuk memperingati kemenangan pasukan Banten dalam peristiwa Pagarege atau Pacirebonan.
Pesta peringatan kemenangan pasukan Banten ini digambarkan dengan rakyat beserta seluruh penggawa ditempatkan dalam kemah-kemah dan gamelan-gamelannya sendiri di sepanjang tepi sungai.
Hal ini dipercaya sebagai tanda legitimasi kekuasaan Banten atas wilayah lain dan kedaulatan atas wilayahnya sendiri.
Oleh karena itu, tradisi Sasapton perlu dihidupkan kembali. Nilai-nilai diplomasi kultural Kesultanan Banten, perlu direproduksi. Tradisi sasapton perlu direvitalisasi dan ditampilkan kembali di masa pemerintahan sekarang.
Harapannya, semoga di masa mendatang, tradisi Sasapton kembali hidup dan rutin diadakan karena itu adalah salah satu warisan budaya yang dimiliki Banten.
Sebab, dengan dihidupkannya kembali Sasapton, selain dapat mengenang masa kejayaan Banten, juga sekaligus menghidupkan kembali masa kejayaan itu pada konteks era saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.