Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irmina Gultom
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Irmina Gultom adalah seorang yang berprofesi sebagai Apoteker. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Jangan Sembarangan, Begini 7 Cara Menyimpan Obat yang Benar di Rumah

Kompas.com - 14/01/2023, 19:25 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

4. Kunci tempat penyimpananan obat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak

Mungkin pembaca sering juga membaca instruksi penyimpanaan obat seperti, “Tutup botol rapat-rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak”. Instruksi tersebut harus betul-betul dipatuhi. Jika ada anak-anak di rumah, sebaiknya obat disimpan di lemari terkunci yang sulit dijangkau anak-anak.

Banyak anak yang susah minum obat, tapi tidak sedikit juga yang suka minum obat karena diberi perisa (flavour) sehingga terasa enak.

5. Pisahkan obat

Dalam menyimpan obat-obatan di rumah, sebetulnya tidak perlu banyak pemisahan. Contoh, obat untuk anak-anak dan dewasa, atau obat untuk pria dan wanita, atau obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras.

Obat untuk dewasa dan anak-anak umumnya ditentukan oleh regimen dosis yang bisa dibaca pada label atau leaflet kemasan, namun masih merupakan obat yang sama.

Begitu juga dengan obat khusus untuk pria dan wanita, maupun obat bebas, obat bebas terbatas, maupun obat keras. Semua informasinya sudah tertera di label kemasan atau leaflet.

Intinya selama kita menyimpan obat dalam kemasan asli dengan label yang lengkap serta mengunci penyimpanan obat dan menjauhkan dari jangkauan anak-anak, maka hal tersebut cukup aman untuk mencegah drug misuse (salah penggunaan). Kecuali area penyimpanan obat di rumah mencukupi seperti di apotek, pemisahan obat cukup meliputi obat dalam dan obat luar.

Obat dalam maksudnya obat yang penggunaannya secara oral (masuk ke dalam saluran pencernaan), sedangkan obat luar adalah yang pemakaiannya secara topikal (di permukaan tubuh).

Mengapa penyimpanan obat dalam dan obat luar sebaiknya dipisah?

Meski tidak semua, obat luar banyak yang berbau tajam seperti minyak kayu putih atau minyak gosok, krim pereda nyeri otot, antiseptik (alkohol atau povidone iodine), dan lainnya. Obat-obat semacam itu dikhawatirkan bocor dan merusak obat dalam lainnya jika penyimpanannya disatukan.

6. Perhatikan expired date, kondisi obat, dan FEFO

Sebelum menggunakan obat, senantiasa perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi obat. Apalagi jika obat sudah disimpan lama, bisa jadi kita lupa ada obat yang sudah expired.

Menurut Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), tanggal kedaluwarsa adalah tanggal yang diberikan pada tiap wadah produk (umumnya pada label) yang menyatakan sampai tanggal tersebut produk diharapkan masih tetap memenuhi spesifikasinya, bila disimpan dengan benar.

Nah, tanggal kedaluwarsa atau shelf life (umur simpan) obat ini telah ditentukan berdasarkan data hasil studi stabilitas yaitu serangkaian uji yang didesain untuk mendapatkan jaminan stabilitas suatu obat yang dikemas dengan bahan kemas tertentu, disimpan dalam kondisi tertentu, dan pada rentang waktu tertentu.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Kata Netizen
Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Kata Netizen
Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Kata Netizen
Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Kata Netizen
Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kata Netizen
Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Kata Netizen
Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kata Netizen
Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Kata Netizen
Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Kata Netizen
Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kata Netizen
'Mindful Eating' di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau