Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
4. Kunci tempat penyimpananan obat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
Mungkin pembaca sering juga membaca instruksi penyimpanaan obat seperti, “Tutup botol rapat-rapat dan jauhkan dari jangkauan anak-anak”. Instruksi tersebut harus betul-betul dipatuhi. Jika ada anak-anak di rumah, sebaiknya obat disimpan di lemari terkunci yang sulit dijangkau anak-anak.
Banyak anak yang susah minum obat, tapi tidak sedikit juga yang suka minum obat karena diberi perisa (flavour) sehingga terasa enak.
5. Pisahkan obat
Dalam menyimpan obat-obatan di rumah, sebetulnya tidak perlu banyak pemisahan. Contoh, obat untuk anak-anak dan dewasa, atau obat untuk pria dan wanita, atau obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras.
Obat untuk dewasa dan anak-anak umumnya ditentukan oleh regimen dosis yang bisa dibaca pada label atau leaflet kemasan, namun masih merupakan obat yang sama.
Begitu juga dengan obat khusus untuk pria dan wanita, maupun obat bebas, obat bebas terbatas, maupun obat keras. Semua informasinya sudah tertera di label kemasan atau leaflet.
Intinya selama kita menyimpan obat dalam kemasan asli dengan label yang lengkap serta mengunci penyimpanan obat dan menjauhkan dari jangkauan anak-anak, maka hal tersebut cukup aman untuk mencegah drug misuse (salah penggunaan). Kecuali area penyimpanan obat di rumah mencukupi seperti di apotek, pemisahan obat cukup meliputi obat dalam dan obat luar.
Obat dalam maksudnya obat yang penggunaannya secara oral (masuk ke dalam saluran pencernaan), sedangkan obat luar adalah yang pemakaiannya secara topikal (di permukaan tubuh).
Mengapa penyimpanan obat dalam dan obat luar sebaiknya dipisah?
Meski tidak semua, obat luar banyak yang berbau tajam seperti minyak kayu putih atau minyak gosok, krim pereda nyeri otot, antiseptik (alkohol atau povidone iodine), dan lainnya. Obat-obat semacam itu dikhawatirkan bocor dan merusak obat dalam lainnya jika penyimpanannya disatukan.
6. Perhatikan expired date, kondisi obat, dan FEFO
Sebelum menggunakan obat, senantiasa perhatikan tanggal kedaluwarsa dan kondisi obat. Apalagi jika obat sudah disimpan lama, bisa jadi kita lupa ada obat yang sudah expired.
Menurut Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), tanggal kedaluwarsa adalah tanggal yang diberikan pada tiap wadah produk (umumnya pada label) yang menyatakan sampai tanggal tersebut produk diharapkan masih tetap memenuhi spesifikasinya, bila disimpan dengan benar.
Nah, tanggal kedaluwarsa atau shelf life (umur simpan) obat ini telah ditentukan berdasarkan data hasil studi stabilitas yaitu serangkaian uji yang didesain untuk mendapatkan jaminan stabilitas suatu obat yang dikemas dengan bahan kemas tertentu, disimpan dalam kondisi tertentu, dan pada rentang waktu tertentu.