Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
charles dm
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama charles dm adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Gareth Bale Pemain Kecintaan Rakyat Wales Itu Resmi Gantung Sepatu

Kompas.com - 18/01/2023, 12:21 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Tak hanya Bale, Wales yang saat itu juga diperkuat oleh generasi emas seperti Aaron Ramsey dan Joe Allen berhasil mendaki ke tingkat tertinggi dalam sejarah negara berpendukuk lebih dari tiga juta jiwa itu.

Layaknya simbiosis mutualisme, Bale menjadi pusat perkembangan timnas sepak bola Wales, bersamaan dengan itu Wales pun memberi ruang bagi Bale untuk meniti karier terbaik.

Bale pernah menjadi pencetak gol terbanyak di babak kualifikasi Piala Eropa 2016. Seandainya langkah Wales tak dihentikan Portugal di babak semifinal, mungkin saat itu bisa jadi Wales akan berpeluang menjadi juara Piala Eropa 2016.

Tak hanya di pentas Eropa, Wales bersama Bale juga berhasil mengukir sejarah manis ketika pada tahun 2022 lalu berhasil kembali masuk babak utama Piala Dunia.

Sebagai catatan, piala dunia terakhir yang diikuti Wales adalah Piala Dunia 1958, alias 64 tahun lalu.

Kehilangan Besar Wales

Meski di Piala Dunia 2022 Wales tak bisa berbuat banyak dan tak bisa menembus babak grup, hal itu tak mengubah kenyataan bahwa salah satu faktor penting Wales bisa melaju sejauh ini adalah berkat Gareth Bale.

Sebagai pencetak gol satu-satunya bagi Wales di Piala Dunia 2022, ia tentu sangat terpukul dan kecewa. Usahanya ternyata belum cukup untuk mengantar Wales melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2022.

Dengan tak lolosnya Wales dari babak grup, semua pemain, pelatih, dan penggemar pun ikut larut dalam suasana sedih dan kecewa.

Usai kalah dari Inggris di pertandingan terakhir, Bale melambaikan tangan dengan lesu ke arah pendukung Wales.

Lambaian tangan ini mengandung banyak makna. Tak hanya mengisyarakatkan perpisahan di lapangan usai pertandingan, perpisahan pada turnamen sepak bola terbesar di dunia, juga sebagai perpisahan terakhirnya sebagai pemain sepak bola.

Keputusan pemain berusia 33 tahun ini tentu membuat Wales kehilangan sosok sentral yang membuat mereka bisa tersenyum bangga.

Wales pernah melahirkan seorang pesepakbola hebat, sosok yang menempatkan negara di atas segalanya.

Sosok yang tak hanya dikenal dengan kecepatan dan kemampuan dribbling mengesankan, namun juga memiliki tembakan jarak jauh yang bertenaga dan akurat.

Bale meninggalkan karier internasional dengan torehan 41 gol dari 111 penampilan dan akan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Wales.

Perjalanan 17 tahun sebagai pemain profesional yang telah mengangkat derajat sebak bola Wales.

"So for now I am stepping back but not away from the team that lives in me and runs through my veins after all the dragon on my shirt is all I need."

Demikian pesan perpisahan khusus dilayangkan Bale kepada para penggemar Wales. Ya, sampai kapan pun ikatan di antara mereka tidak akan terputus.

Meminjam lelucon Pep Guardiola, setelah ini kita akan melihat Bale lebih banyak di lapangan golf. Selamat berjuang menjadi pegolf top, Bale!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Gareth Bale, Antara Wales, Golf, dan Madrid"

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau