Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Tak hanya Bale, Wales yang saat itu juga diperkuat oleh generasi emas seperti Aaron Ramsey dan Joe Allen berhasil mendaki ke tingkat tertinggi dalam sejarah negara berpendukuk lebih dari tiga juta jiwa itu.
Layaknya simbiosis mutualisme, Bale menjadi pusat perkembangan timnas sepak bola Wales, bersamaan dengan itu Wales pun memberi ruang bagi Bale untuk meniti karier terbaik.
Bale pernah menjadi pencetak gol terbanyak di babak kualifikasi Piala Eropa 2016. Seandainya langkah Wales tak dihentikan Portugal di babak semifinal, mungkin saat itu bisa jadi Wales akan berpeluang menjadi juara Piala Eropa 2016.
Tak hanya di pentas Eropa, Wales bersama Bale juga berhasil mengukir sejarah manis ketika pada tahun 2022 lalu berhasil kembali masuk babak utama Piala Dunia.
Sebagai catatan, piala dunia terakhir yang diikuti Wales adalah Piala Dunia 1958, alias 64 tahun lalu.
Meski di Piala Dunia 2022 Wales tak bisa berbuat banyak dan tak bisa menembus babak grup, hal itu tak mengubah kenyataan bahwa salah satu faktor penting Wales bisa melaju sejauh ini adalah berkat Gareth Bale.
Sebagai pencetak gol satu-satunya bagi Wales di Piala Dunia 2022, ia tentu sangat terpukul dan kecewa. Usahanya ternyata belum cukup untuk mengantar Wales melangkah lebih jauh di Piala Dunia 2022.
Dengan tak lolosnya Wales dari babak grup, semua pemain, pelatih, dan penggemar pun ikut larut dalam suasana sedih dan kecewa.
Usai kalah dari Inggris di pertandingan terakhir, Bale melambaikan tangan dengan lesu ke arah pendukung Wales.
Lambaian tangan ini mengandung banyak makna. Tak hanya mengisyarakatkan perpisahan di lapangan usai pertandingan, perpisahan pada turnamen sepak bola terbesar di dunia, juga sebagai perpisahan terakhirnya sebagai pemain sepak bola.
Keputusan pemain berusia 33 tahun ini tentu membuat Wales kehilangan sosok sentral yang membuat mereka bisa tersenyum bangga.
Wales pernah melahirkan seorang pesepakbola hebat, sosok yang menempatkan negara di atas segalanya.
Sosok yang tak hanya dikenal dengan kecepatan dan kemampuan dribbling mengesankan, namun juga memiliki tembakan jarak jauh yang bertenaga dan akurat.
Bale meninggalkan karier internasional dengan torehan 41 gol dari 111 penampilan dan akan tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Wales.
Perjalanan 17 tahun sebagai pemain profesional yang telah mengangkat derajat sebak bola Wales.
"So for now I am stepping back but not away from the team that lives in me and runs through my veins after all the dragon on my shirt is all I need."
Demikian pesan perpisahan khusus dilayangkan Bale kepada para penggemar Wales. Ya, sampai kapan pun ikatan di antara mereka tidak akan terputus.
Meminjam lelucon Pep Guardiola, setelah ini kita akan melihat Bale lebih banyak di lapangan golf. Selamat berjuang menjadi pegolf top, Bale!
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Gareth Bale, Antara Wales, Golf, dan Madrid"