Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung MSG
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Agung MSG adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Manajemen Risiko pada Rencana Sistem ERP DKI Jakarta

Kompas.com - 19/01/2023, 09:46 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Wacana aturan ERP yang akan diberlakukan di DKI Jakarta memunculkan beberapa pertanyaan. Dalam perspektif manajemen risiko, apakah mitigasi risiko dan maksimalisasi efisiensi ERP sudah benar sejak awal?

Apakah benar nantinya ERP akan jadi solusi efektif untuk mengatasi risiko dalam pengendalian kemacetan di jalan?

Apakah ERP akan menambah beban masyarakat golongan menengah ke bawah yang kerap melewati ruas jalan yang akan diberlakukan aturan ERP?

Apa Itu ERP?

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan aturan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar.

Aturan ERP ini berisi sistem pengendalian lalu lintas yang digunakan untuk mengurangi tingkat kemacetan di sejumlah jalan di DKI Jakarta.

Sistem ERP ini akan mengenakan biaya pada setiap pengemudi yang membawa kendaraannya melewati ruas-ruas jalan tertentu dan pada waktu-waktu tertentu.

Dalam pelaksanannya nanti, sistem ini akan menggunakan perangkat elektronik berupa monitor electronic dan on-board unit pada kendaraan, sehingga dapat mendeteksi kendaraan yang memasuki daerah-daerah ERP.

Dengan adanya aturan ERP ini maka harapannya adalah akan semakin banyak orang yang memilih untuk menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.

Sebelum di Jakarta, aturan ERP ini sudah diterapkan di berbagai negara, salah satunya Singapura yang menjadi contoh nyata penerapan sistem ERP ini.

Sistem ERP ini rencananya akan diterapkan Pemrov DKI Jakarta di 25 ruas jalan utama yang ada di Jakarta.

Pertanyaannya adalah, bagaimana teknis pelaksanaan sistem ERP ini nantinya, apakah mirip seperti pembayaran yang dilakukan setiap hendak masuk jalan tol atau ada cara lain?

Namun sayangnya, sistem ERP yang bertujuan untuk mendukung peralihan penggunaan transportasi umum ini bertentangan dengan sikap pemerintah Indonesia yang malah memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik.

Pemberian subsidi ini justru akan mendorong banyak orang untuk membeli kendaraan listrik yang otomatis akan menambah jumlah kendaraan di jalan nantinya.

Selain pemberian subsidi pembelian kendaraan listrik, pemerintah Indonesia juga berencana untuk membedakan tarif KRL CommuterLine antara golongan orang kaya dan orang miskin.

Oleh karenanya masyarakat malah cenderung merasa skeptis dengan rencana ERP ini, apakah benar-benar bisa mengurangi tingkat kemacetan di jalan dan membuat banyak orang beralih menggunakan transportasi umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Sistem Ranking, Apakah Memang Perlu Dihilangkan?

Sistem Ranking, Apakah Memang Perlu Dihilangkan?

Kata Netizen
Dilema Serta Plus Minus dari Gagasan Bursa ASN

Dilema Serta Plus Minus dari Gagasan Bursa ASN

Kata Netizen
Seberapa Penting Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara?

Seberapa Penting Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara?

Kata Netizen
Ketahui Status Pinjaman dengan Lakukan Pengecekan SLIK Berkala

Ketahui Status Pinjaman dengan Lakukan Pengecekan SLIK Berkala

Kata Netizen
Begini Sebaiknya Orangtua Beri Pemahaman Konflik Palestina ke Anak

Begini Sebaiknya Orangtua Beri Pemahaman Konflik Palestina ke Anak

Kata Netizen
Jurusan Pariwisata Ingin Kerja di Hotel, Apa Saja Syaratnya?

Jurusan Pariwisata Ingin Kerja di Hotel, Apa Saja Syaratnya?

Kata Netizen
Bahaya Mengintai di Balik Generasi Salin Tempel

Bahaya Mengintai di Balik Generasi Salin Tempel

Kata Netizen
Upaya Memulihkan Komoditi Cengkeh yang Nyaris Punah

Upaya Memulihkan Komoditi Cengkeh yang Nyaris Punah

Kata Netizen
Konten Edukasi Kesehatan Video atau Tulisan, Mana Lebih Menarik?

Konten Edukasi Kesehatan Video atau Tulisan, Mana Lebih Menarik?

Kata Netizen
Menilik Profesi Satpam Hotel, Role Model Perusahaan Jasa Masa Kini

Menilik Profesi Satpam Hotel, Role Model Perusahaan Jasa Masa Kini

Kata Netizen
Melihat Bagaimana Radio Memenuhi Kenangan Banyak Remaja 90-an

Melihat Bagaimana Radio Memenuhi Kenangan Banyak Remaja 90-an

Kata Netizen
Punya Tabungan tapi Kok Masih Terlihat Miskin?

Punya Tabungan tapi Kok Masih Terlihat Miskin?

Kata Netizen
Surutnya Danau Poso Berdampak pada Keberlanjutan Energi Terbarukan

Surutnya Danau Poso Berdampak pada Keberlanjutan Energi Terbarukan

Kata Netizen
Mengenal Tenun Telepoi, Simbol Kekuatan Perempuan Suku Rendo NTT

Mengenal Tenun Telepoi, Simbol Kekuatan Perempuan Suku Rendo NTT

Kata Netizen
Mewujudkan Ekonomi Kelautan Indonesia yang Berkelanjutan

Mewujudkan Ekonomi Kelautan Indonesia yang Berkelanjutan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com