Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fifin Nurdiyana
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Fifin Nurdiyana adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bagaimana Konten di Medsos Memengaruhi Keharmonisan Rumah Tangga?

Kompas.com - 20/02/2023, 14:44 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Akibatnya, standar bahagia dan sedih itu dipukul rata bagi semua orang. Misal, kalau di konten bahagia itu ketika dibelikan perhiasan, maka begitu juga dengan pengguna konten, menganggap bahwa bahagia itu ketika dibelikan perhiasan.

Ketika sang suami tidak mampu membelikan perhiasan, maka ia pun menyimpulkan bahwa rumah tangganya tidak bahagia. Dan masih banyak lagi contoh kasus yang lain.

Pada akhirnya, memang kita tidak bisa menghindari arus teknologi digital. Suka tidak suka, mau tidak mau, kita memang harus berhadapan dengan teknologi media sosial.

Kita bahkan tidak bisa menjustifikasi bahwa media sosial itu buruk. Nyatanya, media sosial merupakan salah satu media siar informasi positif yang paling relevan untuk saat ini.

Upaya Menyikapi Derasnya Konten yang Beredar di Media Sosial

Meski demikian, ada beberapa hal yang dapat kita perhatikan tentang bagaimana menyikapi konten-konten di media sosial, terutama bagi keharmonisan rumah tangga, antara lain sebagai berikut:

Pertama, bijak bermedia sosial. Salah satu ciri bijak bermedia sosial adalah dengan menggunakan media sosial untuk hal-hal yang manfaat serta mendatangkan kebaikan untuk diri dan lingkungan.

Kedua, jangan mudah termakan hoax. Selalu mencari sumber berita yang valid sehingga tidak mudah terprovokasi.

Ketiga, kurangi waktu bermedia sosial. Seimbangkan waktu antara dunia maya dengan realita.

Keempat, pilah pilih konten. Pilihlah konten yang membawa suggest positif, jangan malah sebaliknya. Lebih baik skip saja konten-konten yang tidak berfaedah.

Kelima, jaga komunikasi. Tidak ada salahnya membuat kesepakatan dengan pasangan untuk sejenak stop gadget dan ber-quality time bersama keluarga.

Keenam, ambil value dari sebuah konten. Jadi, nonton konten jangan cuma bisa baper, tapi juga ambil nilai-nilai pelajaran di dalamnya.

Contoh, setelah melihat konten suami selingkuh, jangan bapernya yang dominan, tapi justru tetap menggunakan logika. Misalnya, oh saya harus memperbaiki komunikasi dengan suami, saya tidak boleh egois atau saya harus lebih meluangkan waktu untuk keluarga, dan lain sebagainya

Ketujuh, perbanyak ibadah dan beraktivitas positif. Hal ini sebagai salah satu upaya agar kita tidak terjebak dengan gaya hidup gadget minded serta membantu kita untuk me-refresh pikiran supaya dapat berpikir dengan jernih.

Nah bagaimana, masih khawatirkah dengan fenomena intervensi media sosial terhadap keharmonisan rumah tangga? Atau justru sudah berada di kubu yang bijak dan tidak mudah terintervensi?

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Intervensi Konten bagi Keharmonisan Rumah Tangga, Seberapa Mengkhawatirkan?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau