Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebagai bagian dari masyarakat Bali, saya melihat bahwa karakter WNA yang ke Bali tidak semua berasal kalangan menengah ke atas. Ada juga WNA yang menerapkan sistem backpacker untuk menekan budget.
Saya sering mendengar kisah WNA yang di negara asalnya hanya seorang pramuniaga, pedagang kecil-kecilan, atau karyawan kantor yang rela menabung untuk wisata ke Bali. Artinya mereka memilih Bali karena dikenal sebagai destinasi yang ramah di kantong.
Seandainya kebijakan sewa motor diterapkan artinya biaya akomodasi akan meningkat tajam. Apalagi jika mereka berencana liburan dalam waktu lama.
Bayangkan sewa mobil bisa mencapai 300 ribu rupiah per hari tentu akan memberatkan WNA backpacker.
Jujur saya pun termasuk orang yang menghitung pengeluaran saat wisata ke luar negeri. Bahkan saya juga lebih memilih sewa motor daripada mobil saat di Thailand karena memang harganya lebih murah.
Seandainya saya di posisi WNA dengan aturan dilarang menggunakan kendaraan sewa, maka mereka pun akan berpikir berulang kali untuk ke Bali.
3. Harapan Peningkatan Wisatawan Asing Akan Sulit Dicapai
Pemerintah menargetkan jumlah kunjungan 4,5 wisatawan berkunjung ke Bali pada 2023. Sebelumnya di 2022 jumlah kunjungan hanya berkisar 2,2 juta.
Jika seandainya kebijakan tersebut terealisasikan, maka target peningkatan kunjungan WNA ke Bali akan berkurang. Bukan tidak mungkin, jika WNA justru akan beralih ke negara tetangga yang ramah dengan wisatawan asing.
Bisa jadi wacana kebijakan ini bisa membawa keuntungan bagi negara tetangga karena mendapatkan WNA yang beralih dari Bali. Ini patut jadi pertimbangan khusus karena negara tetangga masih ramah terhadap wisatawan asing.
Wacana aturan larangan penggunaan kendaraan sewaan khususnya motor bagi WNA saat berlibur di Bali memiliki sisi positif dan negatif. Positifnya karena mampu menertibkan pengguna jalan serta mendorong sektor agent travel. Namun di sisi lain, kebijakan tersebut bisa membuat WNA justru enggan ke Bali.
Kembali lagi pasti ada pertimbangan khusus Pemprov membuat wacana ini. Harapan kebijakan yang dihasilkan tidak memengaruhi kondisi pariwisata di Bali yang tengah pulih.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bule Bermasalah, Banyak Pihak yang Terdampak"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.