Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sungkowo
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sungkowo adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Menelisik Kiprah Alpha Female di Lingkungan Sekolah

Kompas.com - 30/03/2023, 17:12 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Keterlibatan siswa putri dalam pembelajaran pun sangat terlihat konsistensinya. Dari waktu ke waktu cenderung stabil. Dan, tidak selalu demikian siswa putra.

Akan tetapi aneh, peran dalam struktur keorganisasian kelas, misalnya, siswa putri tidak terlalu menonjol. Sebanyak 99-100 persen posisi ketua dan wakil ketua kelas diduduki oleh siswa putra.

Posisi di bawah itu, baru siswa putri turut mendudukinya. Umumnya, menduduki posisi sekretaris dan bendahara.

Memasuki posisi di seksi bidang, komposisi siswa putri dan putra cenderung seimbang. Hanya dalam posisi seksi keamanan selalu dijabat oleh siswa putra.

Realitas itu sebetulnya menunjukkan bahwa siswa putri masih belum menerima peran-peran strategis dan penting dalam keorganisasian kelas. Padahal, aktif, percaya diri, bertanggung jawab, dan disiplin sangat dibutuhkan dalam peran-peran tersebut.

Maka, wajar jadinya, kalau kemudian saya --pada suatu saat-- menemukan sebagian besar siswa di suatu kelas tetiba berkurang sikap percaya dirinya terhadap ketua kelas yang kebetulan siswa putra. Mungkin ia dipilih lebih karena alasan "keputraannya", bukan karena potensinya.

Dalam pemilihan pengurus kelas yang sangat mungkin ada peran besar wali kelas --entah wali kelasnya laki-laki atau wanita--- sudah semestinya tidak salah memilih jika mengedepankan argumentasi potensi, bukan gender.

Dengan begitu, selalu diikuti dampak positif, yaitu ketua kelas atau pengurus (kelas) yang lainnya akan tetap mendapat simpati dari warga kelas. Lebih daripada itu, mereka mendapat dukungan penuh.

Hanya, kalau dalam realitasnya ternyata masih dijumpai kasus seperti di atas, maka dapat diduga bahwa kelangsungan pengelolaan pendidikan di sekolah selama ini belum sepenuhnya memihak siswa putri seperti halnya terhadap siswa putra.

Hal itu semakin diperkuat dengan ketika kami, kesiswaan, melakukan pemilihan ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Langkah awal, kesiswaan mengadakan observasi terhadap beberapa siswa yang dipandang tepat menduduki calon ketua OSIS.

Sepuluh siswa terseleksi di tahap observasi. Langkah berikutnya, debat kelompok. Seleksi di tahap debat ini menyisakan enam siswa. Enam siswa, lima putri dan satu putra ini yang kelak menjadi pengurus inti OSIS.

Selanjutnya, untuk memilih tiga calon ketua OSIS dari enam tersebut, kesiswaan melakukan wawancara dan akhirnya didapatkan dua putri dan satu putra.

Jika di peringkat, dua putri menduduki peringkat pertama dan kedua. Satu putra menduduki peringkat ketiga.

Tiga calon ketua OSIS tersebut yang dibawa ke tahap pemilihan langsung sebelum terlebih dahulu mereka menyampaikan visi dan misi pada saat upacara bendera di hadapan semua siswa, guru, dan karyawan.

Pemilihan langsung ketua OSIS diikuti oleh semua siswa, guru, dan karyawan sebagai pemilih. Mereka memiliki hak suara.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau