Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halima Maysaroh
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Halima Maysaroh adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sering Diremehkan, Begini Tips Bahagia Meski Berstatus Guru Honorer

Kompas.com - 14/04/2023, 04:33 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Menjadi guru honorer sejak tahun 2011 hingga 2018 membuat saya sering sekali mendapat pertanyaan seperti apakah sudah diangkat jadi PNS dari orang-orang di kampung halaman setiap saya mudik lebaran.

Memang, status guru honorer kerap dianggap rendah dan saya sendiri kerap menerima cemoohan dari orang lain terkait status guru honorer ini.

Saya pernah mendapat cemooh dari seorang pria berseragam cokelat ketika pulang dari sekolah. Ia bilang, “Honorer saja, kok...” pada saya waktu itu. Padahal, saya tidak sedang memamerkan apapun dari diri saya, tetapi masih disenggol dengan kata-kata yang dapat dimaknai meremehkan.

Dari sebagian pengalaman tadi, saya jadi bertanya-tanya, apa salahnya jadi guru honorer? Apa karena gajinya yang tidak seberapa? Apakah soal gaji ini murni salah guru honorer? Tentu bukan.

Terlepas dari sebagian hal yang tidak mengenakkan tadi, pengalaman selama kurang lebih tujuh tahun menjadi guru honorer membuat saya mengerti bagaimana caranya untuk tetap bahagia meski masih berstatus guru honorer.

Terus Belajar dan Perbaharui Pengetahuan serta Kemampuan

Setelah lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana, lalu berhasil mendapat pekerjaan bukanlah titik tertinggi pencapaian kita.

Maka dari itu, meski sudah lulus dan dapat pekerjaan kita mesti terus belajar sesuai bidang keahlian yang sedang kita geluti.

Seperti misalnya saya yang bekerja sebagai guru Bahasa Inggris, saya terus belajar di bidang keilmuan yang linier serta mengikuti beberapa kursus juga pelatihan.

Mengapa harus tetap belajar? Satu hal yang perlu diingat, karena ilmu di dunia ini terus berkembang pesat, maka dari itu kita tak boleh berhenti belajar hanya karena kita sudah lulus kuliah dan mendapat pekerjaan.

Jika kita berhenti belajar, maka pengetahuan dan kemampuan kita pasti akan tertinggal.

Memiliki banyak pengetahuan dan kemampuan meski berstatus sebagai guru honorer yang gajinya rendah bukanlah suatu hal yang buruk. Fungsi guru honorer dalam mendidik tetap setara dengan guru yang berstatus pegawai negeri, yakni mengajar.

Waktu masih bekerja sebagai guru honorer di sebuah SMA Negeri dengan akreditas A di Kota Ambon, saya masih mengikuti beberapa kursus untuk meningkatkan kemampuan saya yang kemudian diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

Misalnya, kurus Vocabulary for Specific purpose di American Corner Universitas Pattimura, kursus Indonesian Massive Open Online Course 2018.

Bahkan saya berkesempatan lolos seleksi teacher training Camp SOAR di Nusa Dua saat masih berstatus sebagai guru honorer. Terus belajar membuat saya sebagai guru honorer saat itu tetap bahagia walau dengan rupa-rupa dramanya.

Gaji guru honorer yang rendah bukan berarti kemampuan yang dimiliki juga rendah. Maka dari itu teruslah belajar, memperbaharui pengetahuan dan kemampuan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau