Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Saeful Ihsan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Saeful Ihsan adalah seorang yang berprofesi sebagai Wiraswasta. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Salahkah Menjauhkan Anak dari Gadget agar Tidak Kecanduan?

Kompas.com - 06/05/2023, 15:59 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Namun perlu dicatat, pengawasan orangtua pun bukan seperti pengawas ujian terhadap peserta ujian, yang membuat kenyamanan menjadi terganggu.

Pengawasan anak bisa dilakukan dengan menguping diam-diam, atau dengan cara lain yang membuat anak merasa tidak terlalu diawasi, misalnya terhadap suara-suara yang keluar dari gadget.

Jika anak membuka media sosial dan iklan khusus dewasa lewat, maka pada saat itulah orangtua mesti aktif memberi tahu, mengajarkan apa-apa saja yang baik dan tidak baik untuk ditonton.

Atau kata-kata dalam aktivitas main game online yang tidak sopan dari lawan bermain mereka. Terhadap hal itu, anak mesti dibiasakan mengingatkan temannya akan tidak sepantasnya kata-kata itu. Jika tidak diindahkan, anak mesti diajari untuk mencari teman bermain game yang lain, yang lebih berakhlak.

Di sini, anak tetap merasa bahwa mereka tidak dilarang bermain gadget, namun dalam penggunaannya mesti dilakukan dengan cara-cara yang bertanggung jawab.

5. Sesekali terlibat dalam aktivitas gadget anak

Kebahagiaan terbesar seorang anak apabila ia mendapat perhatian dari orangtuanya secara wajar. Apalagi ketika ia dimintai pendapat, dan ia memberikan buah pikirannya, kemudian ide-idenya dipakai untuk mengambil keputusan.

Maka, sesekali orangtua perlu minta diajari tentang aktivitas anak di gadget. Misalnya jika anak memainkan game, orangtua dengan seolah-olah membutuhkan informasi meminta sang anak turut mengajarinya bermain. Jika perlu, sesekali mabar bersama.

Atau jika anak gemar membuat video konten di Tiktok, orangtua mesti sesekali terlibat membuat konten bersama. Seperti yang pernah dilakukan oleh mantan wakil presiden Jusuf Kalla terhadap cucunya.

Keuntungan dari keterlibatan ini meliputi 3 hal. Pertama, semakin memelihara kedekatan hubungan antara anak dan orangtua. Di mana ini merupakan kunci keberhasilan pendidikan di keluarga.

Kedua, anak merasa aktivitas mereka didukung, mereka merasa diberi kepercayaan, dengan begitu mereka akan terbuka, tidak akan menutup-nutupi aktivitas gadget mereka dari orangtua.

Ketiga, anak merasa orangtua tahu dan update terhadap dunia pergaulan maya mereka, yaitu berasal dari informasi yang mereka berikan sendiri. Suatu saat, jika mereka membutuhkan saran atau solusi dari penggunaan gadget mereka, maka orangtua menjadi tempat konsultasi pertama yang mereka tuju, bukan kepada orang lain.

Dengan demikian, jika semua hal itu terpenuhi, orangtua tidak perlu lagi khawatir memberikan gadget kepada anak.

Menjauhkan anak dari gadget bukanlah solusi, itu hanya akan menjauhkan mereka dari realitas dunia terkini.

Alangkah bagusnya jika anak diberi pengertian bahwa beginilah dunia, asalkan orangtua bisa sabar dan cerdas dalam melakukan terhadap anak pendidikan di rumah.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Menjauhkan Anak dari Gadget Sama dengan Menjauhkan Anak dari Dunia"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau