Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ariana Maharani
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Ariana Maharani adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Komitmen Indonesia Terapkan Kebijakan Pengurangan Natrium

Kompas.com - 13/05/2023, 07:21 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Salah satu masalah kesehatan yang banyak diderita oleh orang Indonesia adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018 menyebutkan bahwa sekitar 34,1% dari total populasi di Indonesia atau sekitar 83,6 juta orang dewasa menderita hipertensi.

Hipertensi merupakan kondisi medis saat tekanan darah pada pembuluh darah arteri meningkat dan berada di atas batas normal.

Sebagai informasi, tekanan darah normal pada orang dewasa biasanya adalah kurang dari 120/80 mmHg.

Hipertensi bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Selain itu, hipertensi juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya, seperti ginjal dan mata.

Faktor penyebab hipertensi terbagi menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.

Faktor yang dapat dimodifikasi artinya jika seseorang memodifikasi faktor tersebut akan membantunya mengendalikan hipertensi, seperti berat badan, tingkat aktivitas fisik, konsumsi alkohol, tingkat stres, kebiasaan merokok, dan diet garam.

Natrium Faktor Utama Penyebab Hipertensi

Natrium alias garam merupakan faktor penyebab hipertensi karena natrium dapat menyebabkan tubuh menahan air dan meningkatkan volume darah, sehingga tekanan darah jadi meningkat.

Dalam makanan olahan, makanan siap saji, camilan, dan makanan kaleng biasanya banyak ditemukan kandungan garam. Beberapa olahan makanan diberikan garam selain untuk memberikan rasa tambahan juga untuk memperpanjang umur simpan.

Jadi mengonsumsi garam berlebih bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, bahkan pada orang sehat sekalipun.

Selain itu, mengonsumsi garam berlebih juga dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal, dan otak.

Data WHO Global Report on Sodium Reduction yang baru saja diterbitkan tanggal 9 Maret 2023 yang lalu, menyebutkan bahwa rata-rata penduduk dunia ini mengonsumsi natrium sebanyak 4mg setiap harinya.

Jumlah tersebut lebih banyak dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan WHO. Padahal pada tahun 2013, 194 Negara Anggota WHO berkomitmen untuk mengurangi asupan natrium penduduk sebesar 30% pada tahun 2025.

Namun sayangnya, sejak saat itu laju dari komitmen upaya mengurangi konsumsi natrium itu sangat lamban dan hanya ada beberapa negara yang mampu mengurangi asupan natrium penduduknya.

Sampai saat ini belu ada satu negara anggota WHO yang telah berhasil mencapai target yang menjadi komitmen bersama tersebut.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Frugal Living sampai Ekstrem, Adakah yang Dirugikan?

Kata Netizen
Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Sumpah Pemuda dan Kesadaran Berbahasa Indonesia

Kata Netizen
Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kata Netizen
Ini Alasan Kompos Disebut sebagai 'Emas Hitam'

Ini Alasan Kompos Disebut sebagai "Emas Hitam"

Kata Netizen
Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kenali Motif Penipuan di Industri Jasa Keuangan

Kata Netizen
Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kapan Memulai Chemistry dengan Calon Mertua?

Kata Netizen
Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Akhir Kisah Erik ten Hag dan Manchester United

Kata Netizen
Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Bagaimana Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja?

Kata Netizen
Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Bisakah Kota Global Direalisasikan di Indonesia?

Kata Netizen
Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Masih Adakah Harapan di Tengah Keputusasaan?

Kata Netizen
Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Dodol Wijen, Dodol Tradisional dari Desa Serdang Kulon

Kata Netizen
Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Penulis dan Penerbit Merugi di Hadapan Pembajakan Buku

Kata Netizen
Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Apa Saja yang Disiapkan Sebelum Jelajah Pulau Jeju, Korea Selatan?

Kata Netizen
Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Oktober sebagai Bulannya Para Penyayang Hewan, Kenapa?

Kata Netizen
Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Praktik Joki Ilmiah, Bagaimana Menghilangkannya?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau