Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
H.I.M
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama H.I.M adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

5 Alasan Mengapa Penyanyi Perlu Menghargai Pencipta Lagu

Kompas.com - 23/05/2023, 14:44 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

3. Pengubahan Lagu Tanpa Izin

Saya akui saat ini daya kreativitas masyarakat sangat tinggi. Segala hal bisa dikreasikan oleh masyarakat termasuk mengubah lirik lagu.

Saya sering mendengar yel-yel lagu yang terinspirasi dari lagu yang tengah hits atau bahkan ada lagu yang diubah demi kepentingan komersil atau kepentingan tertentu.

Jika pengubahan lagu hanya untuk lingkup pribadi atau terbatas mungkin tidak masalah. Namun ketika lagu diubah demi yel-yel partai politik, jingle perusahaan, atau diedarkan untuk komersil maka sebaiknya haruslah meminta izin pada si pencipta. Setidaknya ini menjadi bentuk etika dalam berperilaku sosial.

Selain itu agar tidak memunculkan gugatan dari si pemilik lagu yang merasa keberatan lagunya diubah tanpa izin.

4. Royalti adalah Income Jangka Panjang

Jika diatur secara baik maka royalti dari sebuah karya seperti lagu bisa menjadi sumber pendapatan (income) jangka panjang. Bahkan royalti ini bisa diterima oleh keturunan jika si pemilik telah meninggal dunia.

Artinya royalti lagu sangat penting bagi si pemilik lagu dan keluarga. Ada banyak pencipta lagu yang hidup jauh dari berkecukupan. Bahkan memasuki usia senja, si pencipta lagu seakan mengharapkan bantuan dari orang lain untuk bertahan hidup.

Sangat disayangkan jika sumber pemasukan ini hilang. Padahal sudah ada aturan jelas yang mengatur hal ini yaitu UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik. Perlu ada pengawasan terkait hal ini agar kelak masalah royalti tidak menimbulkan masalah.

5. Faktor Penghambat Kreativitas Pencipta Lagu

Pernahkah merasa mengapa belakangan ini industri musik kita mengalami masa surut? Ini berbeda ketika masa awal tahun 2000an. Pada masa itu musisi individu hingga band banyak menghiasi panggung musik tanah air.

Selain karena maraknya aksi pembajakan lagu ada faktor lain yaitu kurang bergairahnya para pencipta lagu. Sempat ada keluh kesah dari seorang pencipta lagu bahwa dirinya sudah enggan menciptakan lagu karena hanya mempopulerkan si penyanyi dan tidak ada kebermanfaatan secara finansial jangka panjang.

Jika ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan industri musik tanah air kehilangan sosok pencipta lagu bertalenta. Selain itu, industri musik menjadi mati suri karena sedikit karya yang diciptakan dan diterima oleh masyarakat.

Tanpa lagu yang bagus, maka si penyanyi belum tentu bisa seterkenal saat ini. Oleh karena itu, mulai dari sekarang jangan anggap remeh dan memandang sebelah mata kontribusi pencipta lagu. Hidupkan lagi musik tanah air dengan lagu-lagu berkualitas.

Semoga Bermanfaat

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Belajar Pada Kasus Dhani-Once, Mengapa Kita Perlu Menghargai Pencipta Lagu?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau