Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
4. Memantau Status Pendaftaran
Banyak siswa dan orangtua yang lalai ataupun tidak mengerti bahwa wajib memantau status pendaftaran, apakah pendaftarannya diterima atau ditolak.
Pengalaman penulis sebagai panitia helpdesk saat pendaftaran PPDB, banyak orangtua siswa yang mengeluhkan bahwa nama anaknya tidak pernah masuk laman seleksi sampai pendaftaran selesai bahkan sampai pengumuman.
Kadang orangtua juga protes kenapa anaknya tidak diterima padahal jarak tempat tinggal lebih dekat sedangkan siswa yang tempat tinggalnya lebih jauh malah diterima, atau kenapa siswa yang nilainya jauh lebih rendah bisa diterima sedangkan anaknya tidak diterima.
Ternyata setelah dicek status pendaftaran, mereka baru mengetahui bahwa ada kesalahan saat melakukan pendaftaran sehingga pendaftaran belum bisa terverifikasi oleh panitia yang menyebabkan data siswa pendaftar tidak masuk pada laman seleksi.
Baru diketahui bahwa salah satu persyaratan pada jalur pendaftaran tersebut tidak sesuai dengan petunjuk teknis.
Patut diketahui bahwa status "penolakan" tersebut bukanlah status bahwa "siswa tidak diterima" pada sekolah tersebut, tetapi status tersebut hanya merupakan status pendaftaran PPDB dan siswa pendaftar masih bisa melakukan pendaftaran kembali dengan menggunakan syarat yang telah dinarasikan pada keterangan menyesuaikan dengan petunjuk teknis PPDB.
Proses pendaftaran dinyatakan telah aman ketika status pendaftaran telah diverifikasi sebagaimana gambar di bawah ini.
Lalu, bagaimana cara cek status pendaftaran PPDB? Yaitu dengan cara mengunjungi laman pendaftaran lalu ketikkan nomor pendaftaran ataupun NISN pada kolom merah dengan tulisan "cari", sebagaimana tertera pada gambar di atas.
5. Menyiapkan Anak Secara Emosional
PPDB memang menjadi sebuah hal yang luar biasa bagi anak sebagai siswa pendaftar PPDB. Besar harapan setiap anak yang mendaftar pada PPDB akan diterima pada sekolah pilihannya.
Penulis sering menghadapi berbagai aduan dan juga harapan yang diungkapkan oleh anak dan orangtua sebagai pendaftar PPDB.
Menangis, marah, merajuk hingga tidak mau sekolah di sekolahan lain bahkan seperti yang penulis kutip di atas anak menjadi depresi saat tidak diterima pada sekolah pilihannya.
Peran orangtua menjadi sangat penting di sini. Orangtua harus mau dan mampu meluangkan waktu sejenak saat sebelum pendaftaran PPDB tiba. Mendengarkan berbagai harapan tentang studi anak, memberikan doa-doa terbaik pada harapan anak dan satu hal yang paling penting lagi adalah menanamkan bagaimana siap dalam menghadapi kegagalan.
Orangtua dalam hal ini harus mampu memberikan gambaran secara rasional bahwa PPDB merupakan salah satu proses yang harus ditempuh oleh anak untuk melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi lagi.
Orangtua juga harus memberikan penguatan bahwa pada saat pendaftaran PPDB ada dua konsekuensi, yaitu diterima ataupun ditolak pada sekolah pilihannya.
Yakinkan mereka bahwa kegagaglan dalam PPDB bukanlah akhir dari segalanya, masa depan harus tetap dibangun. Sedih boleh tetapi rencana untuk melanjutkan masa depan harus tetap berjalan. Yakinkan bahwa di dunia ini selain harapan, usaha dan doa, ada takdir Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu yang berjalan di muka bumi ini.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "5 Langkah Menuju Sukses PPDB, Jangan Panik, Lakukan Ini!"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.