Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Setelah mengisi formulir tersebut, pihak rumah sakit akan melakukan verifikasi. Selanjutnya ketika sudah berhasil terverifikasi ia akan diwawancara oleh komisi etik RSCM untuk melanjutkan proses selanjutnya.
Selanjutnya, ketika sang calon pendonor dinyatakan lolos secara administrasi dan hukum, ia akan melanjutkan ke proses pengujian dan pemeriksaan medis.
Porses pengujian dan pemeriksaan medis ini meliputi 3 tahapan.
Pertama, pemeriksaan untuk memastikan bahwa golongan darah pendonor dan pasien yang akan menerima donor ginjal adalah sama dan cocok.
Kedua, pengujian terhadap tipe jaringan atau human leukocyte antigen (HLA) untuk mengetahui marker antigen antar pendonor dan penerima donor.
Semakin tinggi kesamaan marker antigen-nya, makin baik.
Ketiga, pengujian silang antibodi antara pendonor dan penerima donor. Hal ini dilakukan untuk memastikan tubuh penerima donor dapat menerima ginjal dari pendonor dengan baik.
Dari tes ini, apabila hasilnya positif itu artinya penerima donor memiliki antibodi terhadap pendonor yang menyebabkan ia tak bisa menerima ginjal dari pendonor.
Sebaliknya, apabila hasilnya negatif maka tubuh penerima donor berarti dapat menerima organ baru dari pendonor.
Prosedur awal yang dijalani oleh mertua saya dan pendonor ini dilakukan dalam dua putaran dan berjalan selama kurang lebih satu bulan.
Ketika bagian awal dari prosedur transplantasi ini selesai dilakukan, hal ini tidak berarti proses transplantasi organ bisa langsung dilakukan.
Dalam hal ini pendonor dan sang penerima donor harus melakukan proses-proses pemeriksaan lain dan tindakan medis lanjutan untuk memastikan transplantasi organ bisa berhasil.
Baik penerima dan pendonor harus diperiksa kondisi kesehatan jantung, paru-paru, dan berbagai uji laboratorium lain untuk memastkan tak ada sumber infeksi di dalam tubuhnya.
Selain proses uji laboratorium, kedua belah pihak ini juga harus menjalani serangkaian tes psikologi.
Jika pada semua proses pengujian dan pemeriksaan ini ditemukan masalah medis dan kondisinya masih bisa diperbaiki, maka harus dilakukan koreksi hingga semua hasilnya dinyatakan bagus dan bisa dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
Sayangnya, pada saat itu ditemukan sedikit luka di dalam lambung dan lubang di gigi mertua saya. Padahal hasil uji jantung, paru-paru, dan psikologinya semua bagus dan baik.
Tentu kondisi ini harus dipulihkan terlebih dahulu hingga kondisi lambung dan gigi mertua saya pulih.
Hal ini perlu dan penting untuk dilakukan karena jika ditemukan sumber infeksi di dalam tubuh sang penerima donor pasca menerima organ baru, akan ada potensi bakteri atau virus masuk yang akhirnya bisa menyerang organ baru tadi.
Hal yang sama juga mesti dilakukan oleh pendonor, meski memang pemeriksaannya tak seketat seperti apa yang dilakukan ke penerima donor.
Seluruh proses pra transplantasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan tentu melelahkan. Tak jarang saya dan keluarga juga harus berpindah dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya karena alat-alat medis tertentu hanya dimiliki di rumah sakit tertentu saja.
Hal ini juga meliputi biaya yang dikeluarkan, baru menjalani proses pemeriksaan dan pengujian sebelum transplantasi dilangsungkan saja biaya yang dikeluarkan sudah sangat besar.
Ketika seluruh proses pemeriksaan dan pengujian selesai dan hasilnya dinyatakan baik dan bagus, maka dokter akan memberikan jadwal kapan operasi transplantasi akan dilakukan.
Lima hari sebelum pelaksanaan operasi transplantasi dilakukan, pasien penerima donor harus sudah masuk perawatan di rumah sakit. Sementara bagi pendonor, ia harus masuk perawatan rumah sakit paling tidak tiga hari sebelum hari operasi transplantasi dilakukan.