Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efwe
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efwe adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Donor Ginjal: Cerita Pengalaman Pribadi Mengurus Segala Prosedurnya

Kompas.com - 02/08/2023, 14:01 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pada masa ini, sebagian pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan sebelum operasi diulang kembali untuk memastikan bahwa kedua belah pihak berada pada kondisi yang sehat untuk dilakukan operasi.

Proses tata laksana operasi sudah dilakukan sejak 18 jam sebelum transplantasi dilakukan. Pada saat-saat seperti ini adalah masa-masa yang begitu menegangkan bagi kami pihak keluarga.

Pagi harinya sekitar pukul 08.00 operasi transplantasi akhirnya dilakukan. Operasi transplantasi ini berlangsung kurang lebih 6,5 jam.

Pada pukul 17.00 setelah proses operasi transplantasi selesai dilakukan, pendonor dibawa kembali ke ruang perawatan. Sementara sang penerima donor dibawa ke ruangan ICCU untuk dilakukan pengawasan oleh dokter.

Pasalnya dalam tubuh pasien tersebut sekarang ada benda baru dan harus dipastikan bisa diterima oleh tubuh pasien tersebut. Ke depannya pun pasien butuh mendapat perlakuan khusus untuk jangka waktu tertentu.

Setelah Transplantasi

Pasca menjalani operasi transplantasi ginjal, mertua saya perlu mendapat perhatian dan perawatan khusus dari dokter. Pasalnya daya tahan tubuhnya sedang berada di kondisi yang lemah akibat obat yang diberikan sengaja untuk menurunkan daya tahan tubuhnya agar organ baru yang dimasukkan dalam tubuhnya bisa beradaptasi dengan baik di tubuhnya.

Selain itu, menurut dokter juga ada beberapa kemungkinan munculnya komplikasi pasca transplantasi ginjal, seperti infeksi, penolakan tubuh terhadap ginjal baru, dan penggumpalan darah.

Maka dari itu untuk menghindari terjadinya infeksi, mertua saya harus berada di ruangan yang sangat bersih selama satu bulan penuh dan harus dipastikan seluruh orang yang ada di sekitarnya harus menggunakan masker serta selalu menjaga kebersihan tubuhnya.

Setelah melewati satu bulan itu, tiga bulan berikutnya pasien harus melakukan kontrol ke rumah sakit setiap dua minggu sekali.

Kemudian tiga bulan berikutnya hingga satu tahun, pasien harus melakukan kontrol ke rumah sakit setiap bulannya.

Tingkat keberhasilan transplantasi ginjal ditentukan oleh perawatan keluarga terhadap pasien, kebersihan dan makanan pasien harus benar-benar dijaga. Pasien tidak dibolehkan terlalu sering berhubungan atau menerima tamu lebih dulu.

Proses perawatannya persis seperti penanganan pada saat pandemi COVID-19, harus jaga jarak, menggunakan masker, menghindari keramaian, dan makan makanan sehat.

Apalagi kondisi imun pasien sedang lemah, kuman atau virus akan bisa dengan cepat masuk ke dalam tubuhnya. Jika pasien terinfeksi kuman atau virus maka hal itu akan langsung menyerang organ tubuh yang belum sepenuhnya menyatu dalam tubuh pasien.

Akhirnya akan terjadi infeksi di ginjal yang baru terpasang tersebut. Risiko terburuknya adalah akan ada potensi gagal ginjal lagi.

Sementara bagi pendonor, ketika luka operasinya sudah pulih ia sudah bisa diizinkan untuk keluar dari rumah sakit dan bisa melanjutkan aktivitas sehari-harinya lagi secara normal. Sebab pada dasarnya manusia dapat bertahan hidup hanya dengan satu ginjal.

Berbicara soal pendonor organ, sepertinya untuk menjadi pendonor sekarang ini terdapat perubahan aturan yang cukup signifikan jika dibandingkan pada pengalaman di tahun 2016 lalu.

Sekarang calon pendonor organ harus terlebih dahulu terdaftar dalam Komite Transplantasi Nasional (KTN) yang berada di Jakarta atau perwakilan KTN yang ada di setiap provinsi.

Untuk menjadi calon pendonor di KTN pun persyaratannya cukup banyak dan memerlukan proses panjang.

Tentu saja, perubahan ini sangat baik untuk menghindari terjadinya transaksi jual-beli organ atau kejahatan penjualan organ manusia yang kini mulai santer terdengar.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Pendonor dan Prosedur Transplantasi Ginjal, Sebuab Pengalaman Pribadi"

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Mencecap Masa Lalu lewat Es Krim di Kedai Jadul
Kata Netizen
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kini CFD Cibinong Tanpa Penjual Jajanan, Ada yang Berbeda?
Kata Netizen
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Jalan-jalan ke Pasar Buku Legendaris Kwitang, Jakarta
Kata Netizen
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Dunia Global Mesti Waspada Ancaman Penyakit Flu Burung
Kata Netizen
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Melihat Sekolah di Korea Selatan Mengurangi Sampah Makanan
Kata Netizen
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Mencari Batas antara Teguran dan Kekerasan di Sekolah
Kata Netizen
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Cara Petani Desa Talagasari Memaksimalkan Lahan
Kata Netizen
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Sikap Guru pada Murid yang Sering Disalahartikan
Kata Netizen
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Adakah Cara biar Adil Memberi Nafkah ke Orangtua?
Kata Netizen
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Peran Komunitas Jaga Pariwisata di Pulau Merak Besar
Kata Netizen
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
ASN Dipindah Tugaskan, Bagaimana Kondisi Sosial dan Psikologisnya?
Kata Netizen
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau