Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Widi Kurniawan
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Widi Kurniawan adalah seorang yang berprofesi sebagai Human Resources. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Ancaman "Setan Kredit" di Balik Wacana Single Salary ASN

Kompas.com - 23/09/2023, 14:59 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Akan tetapi, saat seorang ANS menerima jumlah besar berkat sistem single salary tiap awal bulan, tentu jumlah Rp10 juta tadi rasanya akan lebih “wah” jika dibandingkan dengan menerimanya secara terpisah-pisah tiap bulannya.

Dengan begitu, bisa jadi akan banyak ASN yang merasa lebih percaya diri untuk mengambil pinjaman di bank atau lembaga pinjaman lainnya.

Hubungan Single Salary dengan Pengajuan Pinjaman

Pada sistem penggajian yang berlaku saat ini, ketika ada karyawan yang mengajukan surat persetujuan kredit ke atasannya, atasannya tentu akan melihat sisa gaji pokok anak buahnya terlebih dahulu sebelum memberikan persetujuan pengajuan kredit.

Sementara tunjangan lainnya, terutama tunjangan kinerja kerap tak dilihat, agar si ASN ini punya semacam dana cadangan atau tabungan agar gajinya tak habis untuk "sekolah".

Maka ketika single salary diterapkan, yang terlihat dan dihitung hanyalah satu jenis penghasilan. Jika tak hati-hati, sisa penghasilan si ASN bisa terseret mendekati habis jika dia tak bisa mengendalikan diri.

Akan tidak menjadi masalah bila pihak bank juga ikut menghitung sisa penghasilan si calon peminjam ketika mengajukan pinjaman. Tak jarang pihak bank hanya mau memberikan pinjaman dengan angsuran tak lebih dari 50% penghasilan ASN sebagai calon peminjam tiap bulannya.

Yang jadi masalah, apabila si ASN ini merasa masih memiliki sisa penghasilan dan tergiur untuk mengambil kredit lain yang bersifat konsumtif dan lebih mudah diurus, semisal kredit kendaraan bermotor, di sinilah bahayanya. Ia telah terkena jebakan “setan kredit”.

Single salary, berapa pun banyaknya itu, sebaiknya tidak membuat mata [ara ASN/PNS jadi silap, tertipu oleh fatamorgana nominal yang ternyata tak beda jauh dari penghasilan di sistem penggajian sebelumnya.

Berawal dari tergiur memiliki ini dan itu dan merasa memiliki penghasilan yang “besar”, mengambil pinjaman kredit menjadi pilihan menggiurkan. Padahal pilihan itu akan bisa membuat mereka terbirit-birit karena kredit macet setelahnya.

Maka dari itu, jika sistem single salary nantinya akan jadi diberlakukan, semua ASN/PNS harus mewaspadai bibit-bibit keinginan berutang dan jangan sampai tergoda jebakan “setan kredit” akibat merasa mendapat penghasilan yang besar setiap bulannya.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul ""Single Salary" PNS dan Godaan "Setan" Kredit"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Menulis sebagai Bekal Mahasiswa ke Depan

Kata Netizen
Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Membedakan Buku Bekas dengan Buku Lawas, Ada Caranya!

Kata Netizen
Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Menunggu Peningkatan Kesejahteraan Guru Terealisasi

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau