Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Efrain Limbong
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Efrain Limbong adalah seorang yang berprofesi sebagai Jurnalis. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

El Nino & Upaya Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan di Indonesia

Kompas.com - 25/09/2023, 14:07 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Pada kenyataannya, pelaksanaan pembangunan berbagai prasarana tersebut di daerah masih terbentur oleh kewenangan, regulasi, dan anggaran. Sebagai contoh, pembangunan waduk nyatanya masih menjadi kewenangan Kementerian PUPR lewat Balai Wilayah Sungai yang ada di daerah.

Terkait pelaksanaan konstruksi prasarana sumber daya air berupa aspek konservasi dan rehabilitasi untuk menjaga keberlangsungan sumber daya air juga sudah dilakukan oleh Dinas CIKASDA Sulteng.

Pembangunan tersebut meliputi bangunan air yang dibangun berupa cek dam, groundsil, perkuatan tebing, pengarah aliran (krib) dan bangunan air lainnya untuk mengarahkan alur sungai.

Terkait kegiatan sipil teknis yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu untuk konservasi, meliputi Sabo DAM, cek dam, groundsil dan bangunan air lainnya yang berfungsi untuk mengatur morfologi dan alur sungai.

Skenario Hadapi Kondisi Ekstrem

Hal-hal yang berkaitan dengan wewenang untuk mengatur dan mengelola sumber daya air, tugas dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa telah diatur dalam UU SDA.

Rincianya adalah sebagai berkut, untuk tugas pemerintah pusat diatur dalam Pasal 9, tugas pemerintah provinsi diatur dalam Pasal 13, tugas pemerintah kabupaten/kota diatur dalam pasal 15, serta tugas pemerintah desa diatur dalam Pasal 17.

Di dalam UU SDA itu disebutkan bahwa tugas utama pemerintah pusat dan daerah adalah menyusun kebijakan serta pola pengelolaan sumber daya air sesuai tingkatannya. Selain itu juga melaksanakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai.

Tugas lainnya adalah menjamin penyediaan air baku yang memenuhi kualitas untuk pemenuhan kebutuhan pokok, mengembangkan dan mengelola sistem irigasi, serta sejumlah tugas lain yang menjadi kewenangan dan tingkatan masing-masing.

Sementara tugas pemerintah desa adalah mendorong prakarsa dan partisipasi masyarakat desa dalam pengelolaan sumber daya air di wilayahnya. Pemerintah desa juga berperan dalam menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan pengelolaan sumber daya air.

Tugas pemerintah desa tentu cukup signifikan mengingat salah satu kebutuhan sumber daya air adalah untuk pertanian yang berbasis di pedesaan.

Meskipun secara normatif tugas pemda dalam pengelolaan sumber daya air sudah diatur lewat regulasi, namun dalam menghadapi kondisi paling ekstrem, seperti kekeringan yang berpotensi menyebabkan krisis air, maka pemda perlu menyiapkan skenario antisipasi terhadap penyediaan air bersih di daerah, jika hanya mengandalkan air permukaan.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas CIKASDA Sulteng, di provinsi Sulteng sebenarnya memiliki potensi air baku dari air permukaan yang cukup banyak.

Maka untuk menghadapi kondisi kekeringan, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menahan air permukaan di darat selama mungkin. Hal ini lah mengapa pembangunan bendungan, embung, serta tampungan air lainnya begitu dibutuhkan untuk pengawetan air permukaan tersebut.

Hal tersebut penting untuk dilakukan mengingat tanah di wilayah Sulteng sebagian besar memiliki tingkat porositas yang sangat tinggi. Jadi, air hujan yang turun langsung masuk ke dalam tanah menjadi potensi air tanah yang mengisi cekungan air tanah (CAT).

Sebenarnya hal itu dapat dimanfaatkan untuk cadangan air tanah. Akan tetapi menurut Dinas CIKASDA, penggunaan air permukaan lebih diutamakan ketimbang penggunaan air tanah.

Tentu daerah lain di Indonesia punya problem berbeda terhadap kondisi air permukaan akibat pengaruh El Nino dan berbagai faktor penyebab lainnya. Artinya tentu diperlukan skenario yang tepat dalam penanganannya, agar kendala tersebut tidak menjadi “bencana” bagi masyarakat dan daerah.

Perlu diingat bahwa pengelolaan sumber daya air berkelanjutan sangat penting dan strategis untuk ditangani serta dikelola secara serius. Sebab, ketersediaan air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan dalam peradaban kehidupan manusia.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Antisipasi Krisis Air dan Strategi Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan"

 
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Sudah Tidak Mau Pelihara, Kok Malah Hewannya Dibuang?
Kata Netizen
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Ragam Makanan Aceh Besar, Mana Jadi Favoritmu?
Kata Netizen
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Sudah Siapkah Menerima Bapak Rumah Tangga di Sekitar Kita?
Kata Netizen
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Akan Tiba Satu Masa, Anak Enggan Diajak Pergi
Kata Netizen
Me Time ala Ibu-Ibu, Ngamar Sendiri di Hotel
Me Time ala Ibu-Ibu, Ngamar Sendiri di Hotel
Kata Netizen
Sugar Coating, antara Sopan Santun dan Kepalsuan Sosial
Sugar Coating, antara Sopan Santun dan Kepalsuan Sosial
Kata Netizen
Perpustakaan Sidoarjo dan Upaya Menjaga Literasi
Perpustakaan Sidoarjo dan Upaya Menjaga Literasi
Kata Netizen
Bata Setop Produksi Sepatu, Kini Tinggal Kenangan...
Bata Setop Produksi Sepatu, Kini Tinggal Kenangan...
Kata Netizen
Musim Hujan Datang dan Jalan Raya yang Menggenang
Musim Hujan Datang dan Jalan Raya yang Menggenang
Kata Netizen
Ini 4 Olahan Makanan Lokal Toraja untuk MBG
Ini 4 Olahan Makanan Lokal Toraja untuk MBG
Kata Netizen
Apakah Perlu Izin Tetangga Sebelum Kita Pelihara Hewan?
Apakah Perlu Izin Tetangga Sebelum Kita Pelihara Hewan?
Kata Netizen
Usia 30an Ganti Karier, Apa yang Mesti Disiapkan?
Usia 30an Ganti Karier, Apa yang Mesti Disiapkan?
Kata Netizen
Mencecap Keautentikan Lontong Kupang di Alun-alun Bangkalan
Mencecap Keautentikan Lontong Kupang di Alun-alun Bangkalan
Kata Netizen
Jika Kebijakan Minim Bacaan, Ada Risiko Maksimal ke Depannya
Jika Kebijakan Minim Bacaan, Ada Risiko Maksimal ke Depannya
Kata Netizen
Jalan-jalan ke IIBF 2025, Dapat Apa Ya?
Jalan-jalan ke IIBF 2025, Dapat Apa Ya?
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau