Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Semakin banyak kesempatan dan rangsangan positif yang diberikan kepada peserta didik, maka akan semakin kuat pemahaman, penalaran, dan kemampuan yang akan mereka kuasai. Hal ini akan memungkinkan terbentuknya growth mindset.
4. Membangun Budaya Refleksi dan Umpan Balik
Salah satu upaya membangun pola pikir berkembang adalah budaya refleksi. Refleksi menjadi bagian penting dari proses pembelajaran. Lebih-lebih saat seorang peserta didik mendapatkan hasil asesmen yang tidak memuaskan. Di sinilah guru hendaknya membiasakan peserta didik untuk melakukan refleksi.
Refleksi peserta didik terhadap asesmen pembelajaran adalah proses di mana siswa mempertimbangkan dan mengevaluasi pengalaman mereka dalam proses penilaian atau asesmen yang dilakukan selama pembelajaran.
Refleksi menjadi satu langkah penting dalam pengembangan keterampilan belajar dan pemahaman diri.
Refleksi juga memberikan kesempatan peserta didik untuk membangun kesadaran, kejujuran, dan pikiran kritis bahwa ada satu atau lebih kesalahan yang harus diperbaiki. Ini akan memicu motivasi internal peserta didik untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Umpan balik pada saat yang sama dapat menjadi pemantik peserta didik dalam melakukan refleksi. Umpan balik adalah informasi yang diberikan kepada seseorang tentang kinerja atau tindakan mereka. Ini dapat datang dalam berbagai bentuk, seperti komentar, saran, atau evaluasi.
Umpan balik digunakan untuk memberikan informasi yang relevan tentang apa yang telah dilakukan dengan baik dan di mana perbaikan diperlukan.
Dalam konteks pembelajaran, umpan balik diberikan oleh guru, sesama peserta didik, atau melalui penilaian, ujian, atau tugas. Umpan balik yang baik adalah yang konstruktif dan membantu peserta didik untuk melakukan refleksi dalam rangka memahami kekuatan dan kelemahan mereka sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka di masa depan.
Pemberian umpan balik hendaknya dapat menstimulasi growth mindset dan membangun kesadaran bahwa proses lebih penting daripada hasil.
5. Kondisi yang Lingkungan Belajar yang Mendukung
Pencapaian hasil belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan fisik dan psikis di sekolah dan di rumah. Lingkungan belajar yang aman dan nyaman dipercaya dapat meningkatkan kemampuan belajar saat anak merasa aman dan nyaman.
Lingkungan fisik yang memberikan kenyamanan belajar ditandai dengan ruang kelas yang bersih, tertata rapi, pencahayaan ruang yang baik, dan tentu saja reduksi kebisingan yang dapat mengganggu.
Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap motivasi peserta didik untuk belajar dan berkembang. Sebaliknya, lingkungan fisik yang semrawut akan membuat peserta didik tidak optimal dalam mengikuti proses belajar.