Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yana Haudy
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yana Haudy adalah seorang yang berprofesi sebagai Full Time Blogger. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Seperti Apa Kampanye yang Menarik bagi Milenial dan Gen Z?

Kompas.com - 08/11/2023, 16:25 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Di gelaran pemilihan presiden dan wakil presiden yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024 nanti, Gibran Rakabuming Raka, Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju masih berusia 36 tahun. Artinya, Gibran masih termasuk dalam klasifikasi generasi milenial.

Oleh karenanya, koalisi parpol dan sukarelawan pendukungnya yakin Gibran akan membawa daya tarik bagi Milenial dan Gen Z sebab ia adalah anak muda yang inovatif.

Sosok Gibran yang telah sukses mengelola tiga bisnis kulinernya sebelum terjun ke dunia politik dengan menjadi Wali Kota Surakarta memang sangat merepresentasikan karakter milenial pada umumnya yang kreatif, percaya diri, dan terbuka terhadap perubahan.

Selain itu, menurut hasil riset McCrindle dan Pew Research Center, generasi milenial juga dinilai paling mandiri dan loyal (setia).

Tapi, apakah hal tersebut akan menjamin terdongkraknya suara pemilih? Pada pemilu 2024 nanti, kira-kira pasangan capres-cawapres mana yang terbukti sanggup mendekati Milenial dan Gen Z?

Pemilih Muda dan Pemilih Pemula

Anak muda saat ini terbagi menjadi dua, yakni mereka yang termasuk dalam generasi Milenial dan mereka yang termasuk dalam Gen Z. Milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981-1996 atau yang berusia 27-42 tahun di tahun 2023 ini.

Sementara mereka yang tergolong Gen Z adalah yang lahir di tahun 1997-2012 atau yang berusia 11-26 tahun di tahun 2023 ini.

Meski begitu, jika membicarakan konteks pemilih muda dan pemula, mereka yang masuk kategori Gen Z dapat dibagi menjadi dua lagi, yakni Gen Z dan Gen Z geriatri.

Gen Z adalah mereka yang tahun ini berusia 17-19 tahun maka dari itu mereka termasuk dalam kelompok pemilih pemula di pemilu 2024 nanti. Sementara Gen Z Geriatri adalah mereka yang tahun ini berusia 23-26 tahun, yang pada Pemilu 2024 nanti akan menjadi pengalaman kedua kalinya untuk memilih.

Maka dari itu, apabila pasangan capres-cawapres ingin mendapat suara dari semua pemilih muda ini, baik Milenial dan Gen Z, tim pemenangan dari tiap pasangan calon harus membuat strategi yang tepat untuk mengambil hati pemilih muda.

Pada bulan Juli lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Hasilnya ada 204.807.222 total pemilih di Indonesia.

Dari jumlah itu, mayoritas DPT ini merupakan Milenial dengan jumlah mencapai 68.822.389 atau sekitar 33,6% dari total pemilih. Sementara pemilih Gen Z berjumlah 46.800.161 atau 22,85% dari total pemilih. Artinya, jumlah pemilih muda yang akan ikut menyumbang suara di pemilu 2024 nanti berjumlah 115.622.550 orang.

Analisis Strategi Memikat Pemilih Muda

  • Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Tim pemenangan pasangan Ganjar dan Mahfud untuk mengambil hati para pemilih muda bisa melakukan strategi dengan menunjukkan kemandirian mereka.

Artinya mereka bisa menunjukkan bahwa tanpa memiliki privilese atau hak istimewa sebagai anak orang kaya atau anak pejabat, mereka bisa menjadi politikus yang selalu “lurus”.

  • Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN)

Sementara tim pemenangan pasangan AMIN bisa mendorong calon pemilih untuk melihat bahwa Anies adalah orang terpelajar yang bisa masuk ke pemerintahan berkat kecerdasannya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kenapa Ada Siswa Susah Makan Makanan Program MBG?

Kata Netizen
Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Berburu Koin Jagat sampai Tidak Tahu Tempat

Kata Netizen
Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Tinjau Ulang Wacana Libur Sekolah Selama Ramadan

Kata Netizen
Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Hobi Anak untuk Membuka Ruang Life Skill Mereka

Kata Netizen
Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Melihat Perkembangan Transportasi Publik di Toraja

Kata Netizen
Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Karena Faktor Ekonomi Banyak Orang Berburu Koin Jagat?

Kata Netizen
Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Tahun 2025 Tahun YONO, Bukan YOLO

Kata Netizen
Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Apa yang Membuatmu Ingin Sekali Jadi Penulis?

Kata Netizen
Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Inovasi dan Komunikasi Ketika Siswa Review Makan Bergizi Gratis

Kata Netizen
Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Dampak Industri Asuransi Properti Pasca-kebakaran di LA

Kata Netizen
Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Program Makan Bergizi Gratis dan Tantangan Pedagang Kantin

Kata Netizen
Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Cara Tetap Bisa Mengompos Walau Musim Hujan

Kata Netizen
Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Ketahanan Pangan dari Rumah, Panen Singkong Manehot

Kata Netizen
Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Jadikan AI sebagai Alternatif Solusi Bukan Sahabat Sejati

Kata Netizen
Mendaftar Sekolah Kemudian 'Waiting List', Kok Bisa?

Mendaftar Sekolah Kemudian "Waiting List", Kok Bisa?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau