Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Masykur Mahmud
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Masykur Mahmud adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Diperlukan Sistem Terintegrasi untuk Tertibkan Parkir Liar

Kompas.com - 19/12/2023, 13:07 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Lantas, bagaimana jadinya bila cara dan aturan yang sama diterapkan di Indonesia, meletakkan tiang parking meter di samping jalan dengan tarif parkir terstruktur. Sepertinya cara tersebut tidak akan bisa efektif, malah kemungkinan tiang tersebut akan dirusak dan besinya dimanfaatkan untuk dijual oleh orang-orang tak bertanggung jawab.

Sebenarnya sistem parkir otomatis dengan satu kartu bisa jadi cukup efisien dan efektif dalam mengatur parkir dalam jangka waktu lama. Seperti misalnya, setiap penduduk bisa menggunakan identitas SIM untuk memarkir kendaraannya di area tertentu.

Meski begitu tentu tarif parkirnya juga harus menyesuaikan. Jika dalam satu hari harus parkir lima kali, pihak pengelola parkir --dalam hal ini misal sebut saja Dinas Perhubungan--memberi potongan tertentu agar bisa lebih meringankan pengguna. Intinya SIM di sini bisa berlaku seperti kartu elektronik yang bisa diisi sejumlah saldo dan bisa digunakan untuk membayar parkir kendaraan.

Dengan sistem parkir satu kartu ini, instansi terkait seperti kepolisian atau Dinas Perhubungan dapat lebih mudah mengontrol dan mendeteksi kebiasaan parkir para pemilik kendaraan. Berbagai database yang telah dihimpun dari sistem satu kartu ini nantinya akan bisa digunakan untuk mendesain tata kelola lalu lintas yang lebih efisien dan efektif di berbagai wilayah di Indonesia.

Terlepas dari tawaran solusi tadi, sebenarnya siapa yang memiliki tanggung jawab menyediakan dan membangun fasilitas parkir nyaman serta aman di Indonesia? Adakah kebijakan tertulis yang memuat poin penyediaan area parkir pada bangunan publik?

Oleh karenanya, poin-poin tentang pembangunan lahan parkir, penyedia, manajemen parkir, terkhusus tata kelola harus terlebih dahulu dirumuskan secara terstruktur dan sistematis. Jangan ada ketimpangan peraturan, baik dari pemerintah pusat atau lokal.

Membangun kesadaran akan ketertiban lalu lintas memang tidak mudah. Legalisasi parkir liar perlu dipikirkan dengan bijak agar tidak ada masalah lebih serius kedepannya.

Pemerintah daerah hendaknya membangun pola komunikasi dua arah untuk mengumpulkan data permasalahan terkait parkir liar, kemudian merumuskan masalah dengan solusi tepat sasaran.

Parkir tentu saja sumber pemasukan yang lumayan besar. Jika dikelola dengan benar, maka kesemrautan lebih mudah diatasi dan kesadaran publik juga bisa dibangun dengan pendekatan terarah.

Jangan sampai solusi yang diberikan hanya bersifat sementara tanpa memperhatikan efek negatif yang lebih besar di kemudian hari. Semoga saja tidak demikian!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Sistem Parkir Terintegrasi untuk Menertibkan Parkiran Liar"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau