Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yulius Roma Patandean
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yulius Roma Patandean adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Dampak Lingkungan yang Timbul dari Kurangnya Pengetahuan Petani Daerah

Kompas.com - 22/12/2023, 18:00 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Salah satu produk unggulan petani di Indonesia adalah komoditi sayur-sayuran dan palawija. Di Indonesia, kebutuhan akan sayur selalu meningkat setiap tahunnya, apalagi pada bulan-bulan tertentu ketika ada hari raya besar keagamaan.

Sayur-sayuran seperti kembang kol, tomat, cabe, sawi, buncis, kacang merah, daun bawang, bawang merah, jagung, wortel, seledri, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai dan kentang adalah beberapa komoditi yang populer dibudidayakan di daerah.

Petani-petani sayur dan palawija di daerah, terutama yang ada di Kabupaten Tana Toraja belum semua memiliki kemampuan yang memadahi dalam bertani, berbeda dengan para petani di Jawa yang rata-rata sudah memiliki kemampuan yang mumpuni.

Salah satu penyebab petani di daerah tak begitu memiliki kemampuan bertani yang mumpuni adalah godaan finansial dan kesejahteraan yang terlihat dari petani lokal yang memang memiliki pengetahuan bertani yang baik dan akhirnya ikut-ikutan mencoba peruntungan.

Topangan ekonomi sebagai dampak dari kegiatan bertani sayur dan palawija makin meningkatkan pula pembukaan kebun-kebun dan lahan baru.

Aktivitas pembukaan lahan itu akhirnya berjalan tanpa kontrol seiring semakin banyaknya orang yang ingin mulai menjadi petani, tanpa mengindahkan faktor kelestarian lingkungan dan malah menimbulkan dampak negatif.

Di samping itu, proses perawatan sayuran dan palawija yang tak berjalan sebagaimana mestinya juga ikut berkontribusi menimbulkan gangguan lingkungan.

Pada titik inilah sebenarnya sudah jadi warning dini lingkungan pada para petani tersebut untuk bijak, profesional, dan hatihati dalam menjalankan aktivitasnya.

Di Kabupaten Tana Toraja bagian Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Enrekang, terdapat dua kecamatan yang warganya banyak berprofesi sebagai petani sayur dan palawija. Dua kecamatan itu adalah Gandangbatu Silanan dan Rano.

Alasan masyarakat kedua kecamatan tersebut menjadi petani adalah karena wilayah mereka berbatasan langsung dengan Kecamatan Masalle, Alla, dan Baroko di Kabupaten Enrekang yang hampir semua warganya adalah petani sayur.

Meski begitu, ada perbedaan topografi antara kecamatan yang ada di Kabupaten Enrekang dan Tana Toraja. Kondisi lahan di Kabupaten Enrekang cenderung lebih landai dan didominasi oleh bebatuan, sehingga banyak kebun sayur di sana lebih banyak diakutkan tanah.

Sementara di wilayah Kabupaten Tana Toraja, meski ada lahan yang landai tetapi tidak didominasi oleh bebatuan, melainkan tanah hitam kecoklatan.

Penebangan Pohon

Di dua desa yang ada di Kecamatan Rano, topografi wilayahnya cenderung berupa pegunungan terjal, tanah cokelat kehitaman, dan tak berbatu. Maka dari itu, aktivitas penebangan pepohonan diperlukan untuk membuka lahan tanam baru.

Ironisnya, aktivitas penebangan pohon ini juga dilakukan pada hampir semua jenis pohon yang dinilai mengganggu tanaman sayur dan palawija nantinya, seperti tanaman cokelat, kopi, dan pepohonan alamiah lainnya.

Padahal di medio tahun 2010 hingga 2014, sisi barat pegunungan di wilayah ini masih didominasi pepohonan hijau dan kebun kopi. Sayangnya, kini sejauh mata memandang yang terlihat hanya lahan dengan warna kekuningan akibat lahan yang ditanami sayur. Cuaca pun berubah, yang tadinya dingin kini mulai beranjak panas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kalau Sudah 'Uang Kita', Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kalau Sudah "Uang Kita", Apakah Suami akan Malas Bekerja?
Kata Netizen
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Tahun Ajaran Baru Serba Baru, Memangnya Perlu?
Kata Netizen
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Drama-drama yang Terjadi Hari Pertama Masuk Sekolah
Kata Netizen
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Tentang Anggaran pada Awal Tahun Ajaran Sekolah
Kata Netizen
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Terbiasa Hidup Berdampingan dengan Sampah, Bisa?
Kata Netizen
Melihat dengan Jelas Paradoks 'Needing Nothing Attracts Everything'
Melihat dengan Jelas Paradoks "Needing Nothing Attracts Everything"
Kata Netizen
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Musim Bediding, Tradisi, dan Orang Toraja
Kata Netizen
'Kangkung Cabut', Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
"Kangkung Cabut", Kangkung yang Bisa Dipanen Berkali-kali
Kata Netizen
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Liburan Sekolah Sambil Belajar, Memangnya Bisa?
Kata Netizen
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Menyiapkan Diri untuk Jadi Pasangan (yang) Sempurna
Kata Netizen
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Apa yang Bikin Punya Rumah Pakai KPR Sulit?
Kata Netizen
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Apakah Kemampuan Menulis Tangan Berguna di Masa Depan?
Kata Netizen
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Ini Cara Deteksi Barang KW di Marketplace
Kata Netizen
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main 'Push Bike'
Cerita Orangtua yang Anaknya Latihan Main "Push Bike"
Kata Netizen
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Turut Campur Mencari Jodoh yang Sudah Diatur
Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau