Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Yayuk Sulistiyowati M.V. adalah seorang yang berprofesi sebagai Guru. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Beras Porang, Alternatif Kaya Manfaat Ketika Harga Beras Putih Meroket

Kompas.com - 15/03/2024, 20:15 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Manfaat Beras Porang

Meskipun masih cukup asing bagi sebagian masyarakat Indonesia, porang memiliki manfaat kesehatan yang sangat berharga. Komoditas ekspor porang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan pengolahan porang serta para petani.

Beras porang atau sering disebut shirataki memiliki beragam manfaat jika dikonsumsi secara rutin, antara lain sebagai berikut.

  1. Menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) berkat kandungan omega-3 yang tinggi.
  2. Mencegah diabetes karena kadar gula yang rendah.
  3. Meredakan peradangan pada tubuh.
  4. Menambah serat yang baik untuk pencernaan dan fungsi hati.
  5. Meningkatkan daya tahan tubuh.
  6. Meningkatkan fungsi kognitif berkat kandungan nutrisi yang tinggi.

Serupa tapi Tak Sama: Beras Porang vs Beras Shirataki

Beras porang dan beras shirataki memiliki perbedaan meskipun memiliki tekstur dan rasa yang hampir sama. Beras porang berasal dari umbi tanaman porang yang tumbuh di hutan-hutan Pulau Jawa, sementara beras shirataki diolah dari umbi tanaman konjac atau konnyaku.

Konjac dan porang merupakan tanaman umbi-umbian yang tergolong dalam spesies tanaman yang sama, yaitu Amorphophallus, dan masih masuk ke dalam famili Aracea.

Konjac, tanaman asli Jepang, juga tumbuh di negara-negara lain seperti China dan beberapa negara di Asia Tenggara. Meskipun beras porang dan shirataki berasal dari tanaman yang sama, spesiesnya berbeda.

Beras porang memiliki manfaat kesehatan yang berlimpah, namun perlu diakui harganya pun relatif mahal jika dibandingkan dengan beras putih biasa.

Semoga kenaikan harga beras ini bisa membuat kita sadar bahwa masih banyak alternatif lain pengganti beras putih sebagai makanan utama, termasuk beras porang. Selain kaya akan manfaat, beras porang juga mengandung banyak gizi yang diperlukan oleh tubuh kita.

Salam Sehat dan Gembira! (Yy)

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Melirik Beras Porang yang Kaya Manfaat bagi Kesehatan"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau