Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Biasanya, kualitas buku-buku bekas lawas bisa terlihat jelas dari sisi kertas, meski zaman dulu kerap menggunakan book paper, tetapi kualitasnya sangat tinggi yang tidak menghasilkan bercak-bercak bulat kekuningan, selain itu kertasnya juga jauh lebih tebal dan kokoh.
Jika diperhatikan dari sisi cetakan tulisan pun juga sama, berkualitas tinggi dengan cetak timbul, jadi ketika memegang isi buku terasa bertekstur bukan sekedar cetak print seperti pada umumnya.
Kualitas buku bekas disini, bisa ditemukan diberbagai kategori buku, dari mulai komik, novel, biografi, sejarah, dan sebagainya. Hampir sebagian besarnya berkualitas tinggi. Jadi, meski statusnya bekas, tetapi kualitasnya paling berkelas.
'Buku bajakan' dan 'Pemasaran buku bajakan' menjadi budaya liar yang dimanfaat berbagai oknum demi meraup uang semata.
Budaya liar ini biasanya menyasar orang-orang yang masih awam terkait dunia perbukuan dengan memberikan iming-iming berupa celotehan seperti 'buku premium', 'asli disegel', 'paketan 5 cuma 50.000', dan sebagainya.
Seperti yang telah disinggung pada poin membeli buku secara tipikal di atas, bahwa sebagian besar orang hanya mau membeli dan memiliki buku dalam kondisi baru karena awam atau hanya sekedar untuk keperluan sementara.
Sebagai contohnya, seseorang yang membutuhkan buku secepat mungkin karena beberapa keperluan, tidak paham mau buku bajakan atau original, yang terpenting baginya adalah 'bukunya baru' dan 'judul sesuai dengan yang sedang dicari'. Hal inilah yang menjadi sasaran oknum pengedar buku bajakan.
Salah satu cara untuk melawannya, yakni dengan membeli buku-buku bekas, meski tidak berpengaruh besar setidaknya dapat mengurangi budaya dan minat terhadap buku-buku bajakan.
Berjelajah dan membeli buku bekas, kerap bertegur sapa dengan temuan-temuan antik, dari mulai menemukan buku yang memiliki edisi terbatas dan spesial, koleksi-koleksi langka, buku dengan ejaan masa lampau, hingga judul buku yang tidak terduga masih ada.
Terlepas dari isi dan judulnya, buku bekas kerap meninggalkan jejak-jejak unik baik dari tokoh/penulisnya ataupun pemilik bukunya, seperti surat yang berupa catatan hangat masa lampau dan selipan foto, tanda tangan penulis, poster, hingga catatan-catatan yang ditulis oleh si pemilik.
Jejak inilah yang menjadi nilai paling sentimental, di mana kita dapat merasakan perjalanan dan pengalamman yang pernah dilalui tokoh ataupun pemilik bukunya.
Tenang saja, baik membeli secara langsung ataupun online marketplace, jika buku bekas lawas yang kita beli memiliki jejak unik misalnya berupa surat lampau didalamnya, pasti akan tetap diberikan oleh si penjual.
Steinberger kolektor 7 ribu buku, pernah mengungkap penemuan-penemuan yang ia dapatkan selama membeli buku-buku bekas, salah satunya, "Hal yang paling menyenangkan dari membeli buku bekas adalah menemukan buku-buku menarik dengan tulisan indah yang belum pernah saya baca. Toko buku baru tidak pernah menawarkan penemuan yang menarik!" paparnya melalui quora.
Sebagian besar toko buku bekas merupakan usaha milik pribadi, entah dari koleksi ataupun pemasok. Dengan membelinya, sama saja kita mendukung usaha mereka, yang bukan hanya sekedar untuk bertahan hidup, melainkan juga berkiprah mengabadikan ribuan sejarah.
Memang kerap dipandang sebelah mata, tidak ada harganya, dan hanya sebuah benda yang dianggap tidak layak karena berdebu, namun 8 keuntungan di atas menjadi bukti nyata bahwasannya yang bekas dan lawas tetap berkelas.
Tak peduli dengan debu nan usang, buku bekas dan lawas jauh bernilai tinggi baik dari sisi riwayat, ekonomis, hingga sentimental yang kerap mengabadikan sejarah bangsa dan dunia.
Semoga bermanfaat ya dan bisa menambah wawasan kamu dalam mengenal luasnya dunia buku. Salam hangat, sehat-sehat selalu untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Surganya Sejarah, Ini 8 Keuntungan Membeli Buku Bekas, Biar Lawas Tetap Berkelas"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.