Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Sebagian kolektor buku juga datang dari pencinta tokoh dan penulis tertentu, dalam hal ini terbagi menjadi dua.
Pertama, kolektor menyukai tokoh-tokoh tertentu. Tokoh-tokoh yang dimaksud adalah tokoh yang diceritakan atau tokoh yang hadir dalam cover buku. Jika tokoh yang hadir dalam cerita, bisa berupa buku biografi, sejarah, hingga majalah.
Namun, ada juga kolektor yang hanya mengincar dari sisi potret wajah, yang biasanya hadir dalam sebuah majalah dengan edisi-edisi tertentu.
Kedua, kolektor menyukai karya tulisan penulisnya. Selain tokoh, ada sebagian kolektor yang memang hanya menyukai karya tulisan-tulisan si penulis, misal penulis yang berkiprah pada penulisan khusus genre novel, puisi, komik, self-improvement, dan kategori lainnya.
Dari dua faktor tersebut, kolektor kerap memburu buku karena mencintai karya penulis dan penggemar berat tokoh tertentu.
Jika, sudah masuk dalam dua faktor tersebut, biasanya kolektor akan membayar berapapun harga bukunya, yang terpenting adalah bisa segera didapat dan menambah jumlah koleksinya.
4. Sensasi berburu
Sensasi berburu menjadi salah satu alasan kolektor mencintai buku. Kerap kali kolektor mengincar buku dengan judul, edisi, penulis, atau tokoh tertentu di dalamnya, namun sangat sulit untuk didapat karena keterbatasan jumlah cetak dan mengingat tahun terbit yang sudah jauh sekali.
Ketika berburu lah, kolektor kerap mendapatkan buku-buku yang sejak lama ia incar sampai pada akhirnya target dalam mengoleksi pun tercapai, bisa lengkap bahkan terus bertambah. Dengan demikian, rasa puas pun akan menyelimuti.
Selain itu, sensasi berburu juga memberikan kenyamanan ketika bisa berinteraksi dengan pemasok hingga kolektor lain.
Saat obrolan dengan minat yang sama bertemu rasanya sangat terhubung dan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi kolektor, bahkan hingga bisa membuka relasi menjadi teman akrab satu minat.
5. Tergila-gila dengan genre tertentu
Tak sedikit dari kolektor yang mau mengoleksi buku karena tergila-gila pada genre tertentu. Di mana semua buku yang ia koleksi bergenre sama, dan ketika memburu buku pun spesifik hanya mencari genre yang ia sukai, tidak merasa tertarik atau berpaling ke genre lainnya.
Seperti misalnya, tergila-gila dengan genre komik, jadi kolektor hanya mengoleksi ratusan hingga ribuan komik saja.
Biasanya, tak masalah untuk mengoleksi dengan judul dan penulis komik yang berbeda, yang terpenting masih digenre yang sama. Atau, bisa juga selalu mengoleksi dari penulis komik kesukaannya (penulis sama) yang sudah menerbitkan puluhan judul berbeda, contoh dari karya-karya Tony Wong.
6. Menjadi tempat ternyaman
Tak hanya dari sisi buku saja, namun tempat atau ruangan koleksi juga menjadi alasan kolektor ingin terus mengumpulkan banyak buku.
Ruangan yang penuh dengan rak dan buku-buku menjadi tempat ternyaman bagi kolektor, hingga bisa menenggelamkan diri ke setiap lembaran-lembaran buku dan tak lagi mementingkan bisingnya dunia digital ataupun sekitar.
Kolektor, biasanya sebisa mungkin membuat dan menata ruang koleksi senyaman mungkin, ditambah dengan berbagai furniture pelengkap untuk menambah kenyamanannya, sehingga ketika sudah berada disudut ruang koleksi bisa jauh lebih fokus, tenang, menikmati harumnya lembaran-lembaran buku, dan bebas menjelajahi pengetahuan baru.
Di antara rapinya tumpukan buku yang berjejer di rak, ruang koleksi juga menjadi tempat terhangat kolektor untuk bersandar, merenung dan sekadar introspeksi diri sambil menikmati ragam buku kesukaannya.
Bagi kolektor buku, tiap-tiap buku mempunyai makna mendalam tersendiri. Melalui ratusan buku yang dikoleksi, seorang kolektor tak sekadar menyimpan dan menumpuk pengetahuan saja, melainkan juga memperkenalkan siapa dirinya yang dengan penuh kehangatan ikut mengabadikan sejarah dunia.
Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia buku. Salam hangat, salam literasi, semoga sehat-sehat selalu ya untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengapa Orang Suka Mengoleksi Buku? Ini Alasan Psikologisnya"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.