Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Payung adalah alat sederhana yang memang wajib dimiliki. Kalau perlu dibawa setiap hari.
Tak ada rasa sungkan membawa payung di Korea Selatan. Khusus di Kota Jeju, pria berdasi pun menenteng payung.
Dalam menjalankan aktifitas harian saya, payung selalu ada dalam saku tas. Apalagi saat ini musim gugur, volume hujan cenderung ada setiap hari.
Oleh karena sudah menjadi kebiasaan warga Korea membawa payung, maka tidak mengherankan jika alat pelindung yang satu ini menjadi komoditi jualan yang paling banyak tersedia.
Tas Belanja
Konsep go green sangat dituntut dalam menjalani aktifitas sehari-hari di Korea. Termasuk dalam hal belanja.
Kita wajib membawa tas belanja sendiri. Tak ada kantong plastik atau tas belanja gratis seperti di Indonesia. Jika tak ada tas belanja, maka kita wajib membeli. Biasanya petugas counter akan menanyakannya.
Khusus ketersediaan tas belanja di hipermart seperti Daiso, Lotte dan Martro, terdapat beberapa jenis, yakni paper bag, kain, kombinasi kain-plastik dan plastik khusus yang telah berlabel kantong sampah.
Kewajiban memiliki tas belanja sendiri penting demi mendukung terminimalisirnya penggunaan plastik.
Dari semua hal di atas, sudah pasti akan menciptakan lebih dari 10 ribu langkah setiap hari. Mengapa?
Perpindahan dari satu bus stop ke bus stop yang lain untuk pindah rute akan memakan jarak hingga 1 km. Demikian pula jika menjelajahi tempat-tempat tertentu.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kenali Kebutuhan Menjelajahi Pulau Jeju, Korea Selatan"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.