Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Iwan Berri Prima
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Iwan Berri Prima adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Bagaimana Antisipasi Penularan Wabah Penyakit Sapi Ngorok?

Kompas.com - 29/10/2024, 19:47 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sementara itu, selain menyerang pada hewan ternak sapi dan kerbau, penyakit ini juga dapat menular pada hewan ternak lain seperti kambing, domba, banteng, kuda dan babi. Bersyukur, penyakit ini bukan zoonosis. Artinya, penyakit ini tidak dapat menular ke manusia.

Tetapi, terdapat beberapa faktor penyebab penularan penyakit SE, diantaranya adalah faktor belum dilakukannya vaksinasi pada ternak.

Sehingga ternak sehat belum divaksin akan tertular melalui kontak langsung atau melalui pakan, minuman dan alat-alat yang terkontaminasi.

Langkah pencegahan yang efektif adalah melalui vaksinasi. Lakukan vaksinasi SE pada hewan ternak sebelum usia hewan 4 bulan. Program vaksinasi biasanya akan diberikan secara gratis dari pemerintah.

Kemudian, faktor Kualitas bahan pakan ternak juga dapat berpotensi menyebabkan penularan. Apalagi, pakan yang kaya akan gizi dapat meningkatkan imunitas (daya tahan) tubuh ternak. 

Memberi pakan ternak sebaiknya perlu memperhatikan kandungan lemak, mineral, protein, karbohidrat dan vitamin.

Caranya, peternak dapat dengan mengimbangi hijauan dengan konsentrat. Pemilihan rumput yang ditambahkan pakan tambahan seperti katul/dedak/konsentrat juga direkomendasikan.

Di samping itu, faktor kebersihan lingkungan juga sangat menentukan. Sebaiknya kandang ternak dalam kondisi bersih.

Jika memungkinkan, lakukan pembersihan kandang setiap hari dan setidaknya 3 kali dalam satu minggu dilakukan penyemprotan kandang (desinfeksi).

Jika menemukan hewan ternak terindikasi gejala sakit atau penyakit, segera laporkan kepada dokter hewan setempat.

Jangan menunggu kejadian penyakit sampai parah. Kemudian, jangan membeli sapi yang berasal dari daerah wabah, apalagi tergiur membeli ternak dengan harga murah. Semoga bermanfaat!

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Wabah Penyakit Sapi Ngorok dan Antisipasi Penularannya"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kebijakan Tarif Trump dan Tantangan ke Depan bagi Indonesia

Kata Netizen
Film 'Jumbo' yang Hangat yang Menghibur

Film "Jumbo" yang Hangat yang Menghibur

Kata Netizen
Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Perang Dagang, Amerika Serikat Menantang Seluruh Dunia

Kata Netizen
Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Apa Kaitan antara Penderita Diabetes dan Buah Mangga?

Kata Netizen
Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Tiba-tiba Emas Ramai Dibeli, Ada Apa Ini?

Kata Netizen
Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kembalinya Fitrah Guru Mengajar Setelah Ramadan

Kata Netizen
Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Titiek Puspa dan Karyanya Tak Lekang Waktu

Kata Netizen
'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau