Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nara Ahirullah
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Nara Ahirullah adalah seorang yang berprofesi sebagai Konsultan. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Sekolah Menghadapi Sampah Makan Siang Gratis

Kompas.com - 29/11/2024, 21:04 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Sisa makan hari Senin dimasukkan ke komposter A. Jika komposter A penuh sampah organik di hari Senin, maka sisa makanan hari Selasa masukkan ke komposter B. Tapi jika komposter A belum penuh di hari Senin, maka sampah makanan hari Selasa bisa dimasukkan ke komposter A.

Siklus hari dan wadah komposter yang dipakai, jika sesuai maka seperti ini:

Sampah organik Senin ke komposter A.
Sampah organik Selasa ke komposter B.
Sampah organik Rabu ke komposter C.
Sampah organik Kamis ke Komposter D.
Sampah organik Jumat ke Komposter E.
Sampah organik Sabtu ke Komposter F.

Hari Minggu, komposter A sudah bisa diambil isinya untuk diproses lanjutan jadi pupuk organik. Kemudian sampah organik hari Senin selanjutnya sudah bisa masuk komposter A lagi.

Saat komposter A diisi sampah organik, di hari yang sama, komposter B harus dikuras isinya untuk diproses lanjutan jadi pupuk organik juga. Dan begitu terus siklusnya.

Sampah organik yang masuk komposter dalam waktu 6 hari sudah terproses dekomposisi. Dengan catatan, mikroba dekomposernya benar dan kompos suplemennya tepat.

Tiga unsur itu satu paket dalam proses komposting. Jika salah satu dari unsur itu tidak ada, jangan harap proses komposting singkat 6 hari itu akan berjalan baik.

Proses komposting selama 6 hari tentu tidak bisa sempurna. Maka harus diproses lanjutan supaya bisa dimanfaatkan jadi pupuk. Tapi setidaknya, dengan sistem itu sekolah tidak bergantung pada petugas sampah dan tidak menyumbang sampah makin menggunung di TPA.

Nah, melihat contoh proses dan siklus pengelolaan sampah organik tersebut, maka yang harus disiapkan sekolah bukan hanya infrastruktur pemilahan dan pengolahan sampah saja. Tapi juga harus menyiapkan personel yang konsisten mengelola sampah organik itu.

Karena kalau tidak, ya sama juga bohong. Karena proses siklus penggunaan komposter tidak bisa berjalan tanpa bantuan manusia. Sebab, sampah di komposter tidak bisa keluar sendiri.

Bukan hanya itu, antar sekolah atau dinas pendidikan setempat juga harus mengintegrasikan pengelolaan sampah antar sekolah.

Sampah organik yang dikeluarkan dari komposter yang ada di sekolah-sekolah harus diolah lanjutan supaya bisa dimanfaatkan jadi pupuk ber-SNI 19-7030-2004: Kompos Organik Berbahan Sampah Domestik.

Pengolahan lanjutan sampah organik itulah yang menyempurnakan proses komposting sampah sisa makan siang gratis tersebut.

Instalasi ini juga diperlukan mesin cacah sampah organik, mesin ayak, dan peralatan produksi sampah organik menjadi kompos atau pupuk organik. Diperlukan orang juga untuk bekerja memproses.

Hasil akhir dari pengelolaan dan pengolahan sampah organik adalah pupuk atau kompos organik yang bisa dipakai lagi untuk pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Jadi, sampah tidak dibuang sia-sia tapi menjadi bahan baku daur ulang biologis.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Apa Beda antara Kategori Buku dan Genre Buku?

Apa Beda antara Kategori Buku dan Genre Buku?

Kata Netizen
Sekolah Menghadapi Sampah Makan Siang Gratis

Sekolah Menghadapi Sampah Makan Siang Gratis

Kata Netizen
Pertumbuhan Ekonomi, PPN 12 Persen, dan Frugal Living

Pertumbuhan Ekonomi, PPN 12 Persen, dan Frugal Living

Kata Netizen
Apa yang Membuat 'Desperate' Ketika Cari Kerja?

Apa yang Membuat "Desperate" Ketika Cari Kerja?

Kata Netizen
Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Antara Bahasa Daerah dan Mengajarkan Anak Bilingual Sejak Dini

Kata Netizen
Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kebebasan yang Didapat dari Seorang Pekerja Lepas

Kata Netizen
Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Menyiasati Ketahanan Pangan lewat Mini Urban Farming

Kata Netizen
Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Mari Mulai Memilih dan Memilah Sampah dari Sekolah

Kata Netizen
Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Menyoal Kerja Bareng dengan Gen Z, Apa Rasanya?

Kata Netizen
Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Solidaritas Warga Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur

Kata Netizen
Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kenali 3 Cara Panen Kompos, Mau Coba Bikin?

Kata Netizen
Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Tips yang Bisa Menunjang Kariermu, Calon Guru Muda

Kata Netizen
Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Dapatkan Ribuan Langkah saat Gunakan Transportasi Publik

Kata Netizen
Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Apa Manfaat dari Pemangkasan Pada Tanaman Kopi?

Kata Netizen
Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kembangkan Potensi PMR Sekolah lewat Upacara Bendera

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau