Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sultani
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Sultani adalah seorang yang berprofesi sebagai Freelancer. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kompas.com - 24/03/2025, 13:12 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

2. Depok sebagai Tempat Tinggal Pendatang 

Depok bukan hanya kota yang sulit menemukan penduduk aslinya, tetapi juga telah berkembang menjadi tempat tinggal utama bagi para pendatang. Banyak pekerja dan mahasiswa memilih tinggal di Depok karena letaknya yang strategis, biaya hidup yang lebih murah dibanding Jakarta, serta akses transportasi yang cukup baik menuju pusat kota. Hal ini menjadikan Depok sebagai salah satu kota dengan populasi pendatang yang sangat tinggi.

Para pendatang ini umumnya tinggal di berbagai jenis hunian, mulai dari apartemen, rumah kontrakan, hingga kos-kosan. Kawasan seperti Margonda, Beji, dan Kukusan dikenal sebagai tempat favorit bagi mahasiswa dan pekerja dari luar kota. Mereka menjadikan Depok sebagai tempat tinggal sementara, tetapi hati mereka tetap berada di kampung halaman.

Saat musim mudik tiba, permukiman yang biasanya ramai dengan aktivitas harian mulai lengang. Banyak penghuni kos dan kontrakan yang pulang ke kampung halaman mereka, membuat lingkungan sekitar terasa lebih sepi. Beberapa pemilik warung atau tempat usaha kecil pun memilih menutup toko sementara karena pelanggan mereka pergi mudik.

Keadaan ini membuat Depok mengalami perubahan drastis dalam waktu singkat. Dari kota yang biasanya hidup 24 jam sehari, tiba-tiba menjadi lebih tenang, dengan lebih sedikit kendaraan di jalan dan lebih sedikit orang di pusat-pusat keramaian. Bahkan beberapa pusat perbelanjaan pun mengalami penurunan jumlah pengunjung yang signifikan selama musim Lebaran.

3. Jalur Transportasi Alternatif Para Pemudik

Sebagai kota penyangga Jakarta, Depok memiliki beberapa jalur transportasi yang sering digunakan para pemudik. Salah satunya adalah Terminal Depok, yang menjadi titik keberangkatan bus antar-kota menuju berbagai daerah. Laporan mudik 2025 menyebutkan bahwa Terminal bus antarkota antarprovinsi di Jatijajar, sudah mulai dipenuhi para pemudik yang hendak menggunakan bus dengan tujuan Jawa, Sumatera, Bali hingga Nusa Tenggara dan Sulawesi. Pada puncak arus mudik, terminal ini dipenuhi oleh warga yang ingin pulang kampung, membawa koper besar dan oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Selain menggunakan bus, banyak warga Depok yang memilih menggunakan KRL untuk mencapai stasiun kereta api utama di Jakarta seperti Stasiun Gambir atau Pasar Senen. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan dengan kereta jarak jauh ke kampung halaman masing-masing. Hal ini membuat kepadatan di KRL meningkat drastis menjelang Lebaran, terutama di jam-jam tertentu.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, jalur alternatif seperti tol Depok-Antasari dan jalan-jalan arteri menuju Bogor atau Bekasi menjadi pilihan utama. Namun, kepadatan lalu lintas sering kali membuat perjalanan terasa lebih lama dari biasanya.

Mudik dengan motor juga menjadi tren di kalangan pekerja yang ingin menghemat biaya perjalanan. Tak jarang, mereka membawa barang dalam jumlah besar di atas motor, bahkan ada yang membawa serta anak-anak mereka dalam perjalanan panjang yang melelahkan.

4. Sering Macet Ketika Musim Mudik Lebaran

Sepekan sebelum Lebaran, Depok mengalami lonjakan kemacetan yang luar biasa. Menurut Laporan Mudik 2025, Jalan utama seperti Margonda, Cinere, dan Sawangan mulai  padat dengan kendaraan yang hendak keluar kota. Kemacetan ini tidak hanya disebabkan oleh pemudik yang bersiap pulang kampung, tetapi juga oleh meningkatnya aktivitas warga yang berbelanja kebutuhan Lebaran.

Banyak warga Depok yang memilih pergi ke pasar tradisional atau pusat perbelanjaan untuk membeli oleh-oleh dan kebutuhan Lebaran. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di jalanan utama. Ditambah lagi, aktivitas pengiriman barang dari toko-toko online juga meningkat, menyebabkan lalu lintas semakin padat.

Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan keluar dari Depok bisa menjadi tantangan tersendiri. Jalan-jalan menuju tol atau terminal sering kali mengalami kemacetan panjang, membuat waktu tempuh menjadi lebih lama dari biasanya.

5. Permukiman Sepi Sampai H+3 Lebaran

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Selain Donatur Dilarang Mengatur', untuk Siapa Pernyataan Ini?

"Selain Donatur Dilarang Mengatur", untuk Siapa Pernyataan Ini?

Kata Netizen
Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang 'Tidak'?

Kenapa Mesti Belajar Menolak dan Bilang "Tidak"?

Kata Netizen
'Fatherless' bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

"Fatherless" bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

Kata Netizen
Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Mudik Backpacker, Jejak Karbon, dan Cerita Perjalanan

Kata Netizen
Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Antara RTB dan Kualitas Hidup Warga Jakarta?

Kata Netizen
Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Apa yang Membuat Hidup Sederhana Jadi Pilihan?

Kata Netizen
Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Pembelajaran dari Ramadan, Minim Sampah dari Dapur

Kata Netizen
Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Bagaimana Premanisme Bisa Hidup di Tengah Kehidupan?

Kata Netizen
Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kasus Konstipasi Meningkat Selama Puasa, Ini Solusinya!

Kata Netizen
Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Zakat di Sekolah, Apa dan Bagaimana Caranya?

Kata Netizen
Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kesiapan Tana Toraja Sambut Arus Mudik Lebaran

Kata Netizen
Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Ada Halte Semu bagi Pasien Demensia di Jerman

Kata Netizen
Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Memberi Parsel Lebaran, Lebih dari Sekadar Berbagi

Kata Netizen
Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Melihat Kota Depok Sebelum dan Setelah Lebaran

Kata Netizen
'Mindful Eating' di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

"Mindful Eating" di Bulan Ramadan dan Potensi Perubahan Iklim

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau