Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Saat puncak arus mudik telah berlalu, Depok berubah menjadi kota yang sunyi. Kompleks perumahan, apartemen, dan kos-kosan tampak kosong, dengan hanya beberapa rumah yang tetap dihuni.
Warung-warung kecil banyak yang tutup, sementara pusat perbelanjaan mengalami penurunan jumlah pengunjung yang drastis. Bahkan di jalan raya, kendaraan yang biasanya memenuhi Margonda jauh berkurang.
Namun, setelah H+3 Lebaran, kota mulai kembali hidup. Para pemudik kembali dari kampung halaman mereka, jalanan kembali ramai, dan aktivitas ekonomi pun kembali normal.
Depok mengalami perubahan drastis setiap musim mudik Lebaran, dari kota yang ramai menjadi mendadak sepi. Fenomena ini menunjukkan bahwa sebagian besar penghuninya adalah pendatang yang kembali ke kampung halaman mereka saat Lebaran tiba.
Meski demikian, setelah musim mudik usai, Depok kembali ke ritme normalnya sebagai salah satu kota tersibuk di Jabodetabek. Fenomena ini terus berulang setiap tahun, menjadi bagian dari tradisi tahunan yang unik.
Depok, 23 Maret 2025
Ramadan #23 ! 1446
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Bukan Tujuan Mudik, Depok Justru Menjadi Kota yang Menghasilkan Pemudik"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.