Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pical Gadi
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Pical Gadi adalah seorang yang berprofesi sebagai Administrasi. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kompas.com - 27/04/2025, 14:09 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Kita bisa membandingkan sosok mendiang Paus Fransiskus dan sosok Santo Fransiskus tersebut. Memang tidak salah jika Jorge Mario Bergoglio memilih Fransiskus sebagai nama kepausannya. Dari sepak terjangnya selama ini, bisa terlihat kalau Paus Fransiskus benar-benar menghayati dan mengamalkan spiritualitas St. Fransiskus di atas.

Dari sekian banyak nilai dan keteladanan yang dilakoni oleh Paus Fransiskus, paling tidak ada 3 nilai yang cukup menonjol. 

Kesederhanaan

Santo Fransiskus pernah mengatakan "Tuhan saja cukup. Yang lain hanya sementara". Ini pernyataan yang kuat untuk menggambarkan spiritualitas kemiskinan yang dihayatinya. Semangat ini pun dihayati dan diamalkan oleh Paus Fransiskus dalam banyak kesempatan. 

Pada kunjungannya ke Indonesia bulan September tahun lalu, kita sudah melihat sendiri bagaimana kesederhanaan Paus Fransiskus. Memilih menginap di Kedubes Vatikan, alih-alih di hotel mewah. Begitu pula dengan kendaraan yang ditumpanginya, Paus Fransiskus lebih memilih mengendarai mobil Toyoto Innova Zenix ketimbang mobil mewah yang biasa disiapkan untuk tamu negara, pun Paus lebih memiih duduk di samping sopir saat itu.

Bukan hanya gimmick, kesederhanaan Paus Fransiskus ini merupakan cara hidup yang dijalani sehari-hari dan diamini oleh banyak tokoh lintas negara dan agama. 

Perdamaian

Paus Fransiskus adalah tokoh yang sangat menghargai kemanusiaan dan perdamaian. Dia sangat mengecam perang yang terjadi di seluruh dunia, termasuk berulang kali mengecam serangan Israel ke Gaza. 

Dalam hal toleransi, Paus Fransiskus juga kerap bertemu pemimpin-pemimpin agama lain untuk berdialog dan memperjuangkan perdamaian.

Kita semua mungkin masih ingat, pada tahun 2019 lalu Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia di Abu Dhabi bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb.

Kunjungan ini merupakan peristiwa bersejarah, karena merupakan kunjungan pertama seorang Paus ke jazirah Arab.

Saat berkunjung ke Indonesia, Paus Fransiskus juga berkunjung dan berdialog dengan Imam besar Masjid Istiqlal K.H. Nasaruddin Umar sebagai caranya menyatakan toleransi dan simbol perdamaian umat manusia. 

Mencintai Alam

Paus Fransiskus sangat peduli pada keutuhan ciptaan Tuhan termasuk kelestarian lingkungan yang merupakan masa depan umat manusia.

Salah satu ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus, Laudato Si' merupakan ensiklik yang berbicara panjang dan dalam tentang pemikiran-pemikiran paus mengenai ekologi. Ensiklik ini sangat universal, sehingga layak untuk dibaca oleh masyarakat luas lintas agama.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai 'Skin Tone'?

Bagaimana Cara Glow Up dan Memilih Kosmetik Sesuai "Skin Tone"?

Kata Netizen
Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kapan Waktu yang Tetap untuk Memulai Investasi?

Kata Netizen
'Deep Talk' Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

"Deep Talk" Ibu dengan Anak Laki-laki Boleh, Kan?

Kata Netizen
Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Santo Fransiskus, Sri Paus, dan Ajaran Keteladanan

Kata Netizen
Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Hari Buku, Tantangan Literasi, dan Rumah Baca

Kata Netizen
Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Ujian Pernikahan Itu Ada dan Nyata

Kata Netizen
Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kembalinya Penjurusan di SMA, Inikah yang Dicari?

Kata Netizen
Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film 'Jumbo'

Potensi Animasi dan Kerja Kolaborasi Pasca Film "Jumbo"

Kata Netizen
Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Apa yang Berbeda dari Cara Melamar Zaman Dulu dan Sekarang?

Kata Netizen
Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Cerita dari Subang, tentang Empang dan Tambak di Mana-mana

Kata Netizen
Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Benarkan Worklife Balance Sekadar Ilusi?

Kata Netizen
Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Langkah-langkah Memulai Usaha di Industri Pangan

Kata Netizen
Urbanisasi, Lebaran, dan 'Bertahan' di Jakarta

Urbanisasi, Lebaran, dan "Bertahan" di Jakarta

Kata Netizen
Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Proses Baru Karantina di Indonesia, Apa Dampaknya?

Kata Netizen
Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Tren Vlogger Kuliner, antara Viralitas dan Etis

Kata Netizen
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau