Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Ensiklik ini cukup sering jadi referensi pada artikel, tulisan, atau diskusi-diskusi tentang lingkungan. Kita pernah mendengar istilah "tobat ekologis" yang dikemukakan Cak Imin pada debat Capres Cawapres beberapa waktu lalu yang merujuk pada ensiklik ini.
Paus memberi penekanan pada upaya menjaga bumi sebagai rumah kita bersama ini dan mengecam eksploitasi alam berlebihan.
Salah satu penyebabnya adalah karena dampak dari kerusakan lingkungan paling besar dirasakan oleh masyarakat kecil dan miskin yang justru berkontribusi kecil pada kerusakan lingkungan tersebut.
Nah, demikian tiga spiritualitas St. Fransiskus yang bisa kita lihat dalam sepak terjang, keteladanan dan kepemimpinan Paus Fransiskus selama ini.
Dalam setiap peristiwa duka karena orang yang kita cintai telah berpulang, memori kita pun diputar kembali untuk mengenang kehidupan orang tersebut.
Demikian pula yang terjadi setelah kita mendengar kabar duka dari Vatikan karena kepergian Paus Fransiskus.
Kita mulai mengingat bagaimana perjalanan hidup, ajaran dan keteladanan dari Paus Fransiskus selama ini.
Tidak lama lagi konklaf diadakan untuk memilih Paus berikutnya. Akankah Paus berikutnya kembali menggunakan nama St. Fransiskus sebagai nama kepausan? Kita nantikan bersama.
Rest in Love, Pope Francis
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Menemukan Santo Fransiskus pada Mendiang Sri Paus"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.