
Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com
Mengenalkan atau mencarikan, teman perempuan yang mau segera menikah. Berkali-kali saya janji ketemuan, tapi rupanya belum menemukan yang klik.
Pada pen-comblang-an yang kesekian kali, akhirnya ketemu perempuan dirasa cocok. Begitu umur tigapuluh, niat menikah itu akhirnya tertunaikan-- alhamdulillah.
Sungguh melegakan, bisa menuntaskan penantian panjang. Setelah lelah yang sangat, setelah pasrah nyaris menyerah.
Kalau dipikir- pikir sekarang, saya baru menemukan hikmah untuk perjalanan hidup yang penuh liku. Mengapa Sang Khaliq, mendatangkan jodoh sebagian hamba -Nya setelah berlelah- lelah.
Yaitu agar rasa sayang kepada pasangan besar, mengingat usaha yang dikerahkan juga besar. Lazimnya orang bekerja keras mendapatkan sesuatu, niscaya akan dijaga sepenuh hati setelah mendapatkannya.
Demikian pula orang menikah, setelah melewati usaha panjang. Dia akan menjaga pasangannya, sepenuh hati sepenuh jiwa raga.
Kita manusia, bisanya berusaha semampunya sebisanya. Soal hasil, biarlah waktu terbaik ditentukan pemilik semesta. Kalaupun takdir jodoh, ternyata tidak ketemu di dunia fana. Tidak masalah, karena itu bukan wewenang manusia.
Yang penting tidak putus asa, dan kita telah berusaha semampunya. Karena jodoh sudah diatur tapi manusia musti turut campur.
Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Jodoh Sudah Diatur tapi Manusia Musti Turut Campur"
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang